UNIZAR NEWS, Mataram – Biro Akademik Universitas Islam Al-Azhar (Unizar) mengadakan kegiatan Focus Group Discussion Peninjauan Kurikulum Berbasis Merdeka Belajar dan Outcome Based Education (OBE) Program Studi Ekonomi Pembangunan. Kegiatan ini berlangsung pada hari Senin, 5 Juni 2023, di Ruang Rapat GA8 Gedung Rektorat Unizar. Acara tersebut dihadiri oleh Prof. Dr. Mansur Afifi dari Universitas Mataram sebagai narasumber utama.
Rekonstruksi kurikulum ini bertujuan untuk memperbaharui dan memperbaiki kurikulum prodi Ekonomi Pembangunan (EP) berdasarkan pendekatan kurikulum Merdeka Belajar dan Outcome Based Education. Dalam acara ini, dilakukan pemaparan mengenai kurikulum berbasis MBKM (Merdeka Belajar – Kampus Merdeka) dan OBE serta peninjauan ulang kurikulum prodi Ekonomi Pembangunan.
Hadir pada kesempatan pagi hari ini, diantaranya Ketua Senat Akademik, Rektor, Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Wakil Rektor III, Sekretaris Badan Penjaminan Mutu, Kepala Biro Akademik, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unizar, Kaprodi Ekonomi Pembangunan, Kaprodi Akuntansi, Pembina Galeri Investasi Unizar, Dosen dan Staf FEB Unizar, serta tamu undangan dari pihak Rumah Sakit Harapan Keluarga (RSHK) Mataram dan Dinas Pariwisata Provinsi NTB sebagai stakeholder/pengguna lulusan.
Dekan FEB Unizar, Muhamad Sayuti, S.E., M.M., mengungkapkan dalam sambutannya bahwa narasumber telah banyak menghasilkan tulisan, baik di skala Nasional, maupun Internasional.
“Narasumber kita, Prof. Dr. Mansur Afifi, telah menghasilkan begitu banyak tulisan, baik di skala Nasional, maupun Internasional. Beliau, selain Dosen di FEB Unram, juga merupakan asesor LAMEMBA,” ucap Mr. Say, sapaan akrab Dekan FEB Unizar.
Mr. Say juga mengatakan kepada hadirin bahwa program studi Ekonomi Pembangunan Unizar diamanatkan oleh Kepala Badan Penjaminan Mutu (BPM) Unizar sebagai pilot project untuk naik kelas, meraih predikat Unggul. Tahun 2023 ini prodi EP telah berhasil mempertahankan akreditasinya dengan predikat Baik Sekali dan targetnya tahun 2026 bisa meraih predikat Unggul.
Rektor Unizar, Dr. Ir. Muh. Ansyar, MP., dalam sambutannya juga mengungkapkan bahwa beberapa waktu lalu, Unizar sudah membuat Visi-Misi Universitas yang baru, sehingga menyebabkan perubahan Visi-Misi di seluruh Fakultas dan Program Studi.
“Beberapa waktu lalu, Unizar sudah membuat visi-misi Universitas yang baru, sehingga menyebabkan perubahan visi-misi di seluruh Fakultas dan Program Studi. Secara bertahap, semua prodi mengalami diskusi mengenai kurikulum,” ucap alumnus Universitas Hasanuddin ini.
Memulai materinya, Prof. Dr. Mansur Afifi menjelaskan bahwa untuk meraih akreditasi Unggul, kuncinya adalah berdaya saing Internasional.
“Ukuran kualitas Perguruan Tinggi adalah akreditasi. Semua instrumen akreditasi tujuannya menciptakan prodi yang berkualitas. Dari 9 kriteria, bila ingin Unggul, haruslah berdaya saing Internasional. Kalau kita bekerja berdasar pada kriteria atau instrumen akreditasi, pasti predikat itu akan tercapai. Masalahnya, seringkali kita membuat renstra (rencana strategis, red) semau kita, tanpa panduan,” jelas Guru Besar kelahiran 10 April 1968 ini.
Alumnus Bochum Ruhr Universitat, Jerman, ini juga berpesan agar seluruh civitas akademika FEB Unizar, khususnya prodi EP, bekerja dengan mindset Unggul, agar nantinya muncul ide-ide kreatif untuk mencapai predikat tersebut.
Dalam kegiatan ini juga dibahas profil lulusan yang diinginkan, rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), serta bahan kajian yang relevan dengan prodi Ekonomi Pembangunan. Seluruh struktur mata kuliah juga diperiksa dan ditinjau ulang, termasuk penetapan bobot SKS (Satuan Kredit Semester) untuk setiap mata kuliah yang ada. Roadmap kurikulum ekonomi pembangunan juga dibahas dan dirumuskan, agar dapat mengakomodasi perkembangan terkini di bidang tersebut.
Selain itu, ada juga beberapa masukan dari stakeholder yang hadir. Bapak Yudi Harmeka, perwakilan dari RS Harapan Keluarga, mengutarakan masukannya agar mata kuliah bahasa inggris dan ekonomi pariwisata diintensifkan di awal-awal semester sebagai salah satu ikhtiar untuk mencapai akreditasi Unggul. Ibu Sarah, dari Dinas Pariwisata Provinsi NTB, memberi masukan terkait materi transformasi ekonomi hijau dan biru dalam mendukung ketahanan pangan dan ketahanan Nasional pada mata kuliah Ekonomi yang terkait dengan Sumber Daya Alam, mengingat di NTB terdapat 99 Desa Wisata dengan berbagai potensi ekonominya.
Peninjauan kurikulum berbasis Merdeka Belajar dan Outcome Based Education Program Studi Ekonomi Pembangunan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi seluruh civitas prodi tersebut. Dengan adanya kurikulum yang lebih relevan dan responsif terhadap kebutuhan dunia kerja, diharapkan lulusan prodi Ekonomi Pembangunan Unizar dapat menjadi tenaga kerja atau pengusaha yang kompeten dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Dengan menggelar kegiatan ini, civitas Unizar menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang diselenggarakannya dan terus berinovasi, serta mengikuti perkembangan terkini dalam dunia pendidikan, sehingga dapat menghasilkan lulusan-lulusan yang mampu bersaing di dunia kerja atau bahkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi banyak orang. (*)