UNIZAR NEWS, Mataram – Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Al-Azhar (Unizar) dan Bale Mediasi Kota Mataram menyatukan tekad dalam penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) atau perjanjian kerja sama di ruang rapat dosen FH Unizar. Acara tersebut dihadiri oleh Dekan FH Unizar, Dr. Ainuddin, SH. MH, dan Ketua Bale Mediasi Kota Mataram, H. Saeful Mukmin, S.Sos., MH, serta para pejabat dari kedua belah pihak.
Perjanjian Kerja Sama ini tidak sekadar menjadi simbolik tanda tangan belaka, melainkan lebih dari itu, menjadi wadah penting dalam menyebarluaskan pemahaman akan mediasi yang benar. Dekan FH Unizar, Dr. Ainuddin, menekankan bahwa MoA ini adalah janji moril yang harus dilaksanakan secara berkesinambungan. Mediasi sebagai kewajiban hukum menuntut arahan kepada masyarakat untuk bermusyawarah dan mufakat guna mencapai keinginan para pihak dalam mendapatkan rasa keadilan. Dalam pernyataannya, Dr. Ainuddin menyatakan, “Mediasi merupakan fondasi dasar berpikir warga negara Republik Indonesia. Sekarang ini, terlalu sering sengketa diselesaikan dengan cara ‘kontak pengacara saya’ tanpa melibatkan mediasi. Melalui kerja sama ini, kami berharap mediasi bisa segera terimplementasi secara berkesinambungan. Insya Allah, kita akan menjaga akhlak anak-anak didik kita yang nantinya akan magang di Bale Mediasi Kota Mataram.”
Sementara itu, Ketua Bale Mediasi Kota Mataram, H. Saeful Mukmin, S.Sos., MH, menyambut baik kerja sama ini dengan penuh antusiasme. Dia mengungkapkan bahwa pengurus Bale Mediasi Kota Mataram terdiri dari para tokoh masyarakat, pengacara dan dosen, baik dari Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta. Bale Mediasi memiliki ranah khusus dalam menyelesaikan sengketa-sengketa di luar pengadilan. “Kami siap untuk bekerja sama dengan Fakultas Hukum Unizar dan berharap kerja sama ini berkesinambungan serta mendapatkan berkah dari Allah,” tutur H. Saeful Mukmin.
Diharapkan, dengan MoA ini, sinergi antara FH Unizar dan Bale Mediasi Kota Mataram akan memberikan kontribusi positif dalam menciptakan lingkungan hukum yang lebih adil dan berkeadilan. Peningkatan pemahaman dan penerapan mediasi diharapkan mampu menjadi solusi alternatif dalam menyelesaikan sengketa, sehingga masyarakat dapat lebih bijaksana dalam mencari penyelesaian yang tepat dan berdaya guna.
Kedua belah pihak pun berharap bahwa kerja sama ini akan memberi manfaat bagi para pihak yang terlibat, serta menjadi pijakan penting dalam membentuk generasi hukum yang berkualitas dengan mengutamakan nilai-nilai keadilan, integritas, dan akhlak yang baik. Dengan langkah bersama ini, diharapkan mediasi akan semakin menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam upaya menciptakan masyarakat yang damai, harmonis, dan berkeadilan di wilayah Kota Mataram dan sekitarnya. (*)
