UNIZAR NEWS, Mataram – Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) menghadapi tantangan besar terkait kebocoran data nasional yang berdampak pada proses penerimaan mahasiswa baru (PMB), terutama bagi calon mahasiswa yang menggunakan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Dalam wawancara eksklusif Tim Humas dan Publikasi UNIZAR pada hari Kamis (04/07/24), dr. Mirzaulin Leonaviri, S.Ked, Kepala Biro Kemahasiswaan UNIZAR dan Ari Rudiyan, S.Kom, Kabag PMB UNIZAR, mengungkapkan langkah-langkah yang diambil oleh UNIZAR untuk mengatasi gangguan tersebut.
dr. Mirzaulin Leonaviri menjelaskan bahwa untuk penerimaan mahasiswa baru jalur umum tetap berjalan sesuai proses dan tidak ada kendala. Namun, untuk mahasiswa jalur KIP, UNIZAR masih menunggu informasi lebih lanjut dari Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik). “Untuk penerimaan mahasiswa baru jalur umum tetap berjalan sesuai proses, tidak ada kendala. Untuk mahasiswa jalur KIP, kita akan menunggu informasi lebih lanjut dari Puslapdik untuk kebijakan lebih lanjut. Kita dari pihak UNIZAR tetap berkoordinasi lebih lanjut dengan LLDIKTI Wilayah VIII untuk prosedur lebih lanjut,” ujarnya.
Ari Rudiyan menambahkan bahwa penerimaan mahasiswa baru jalur reguler tidak mengalami kendala. Namun, jalur KIP menghadapi masalah karena sistem KIP Kuliah dari Kemdikbud tidak dapat digunakan. “Untuk jalur pendaftaran reguler aman, namun jalur KIP ini mengalami kendala karena sistem KIP Kuliah Kemdikbud tidak bisa mencalonkan pendaftaran ini. Jadi, sementara ini hanya itu kendalanya,” kata Ari.
Untuk mengatasi gangguan tersebut, dr. Mirzaulin menekankan bahwa UNIZAR terus berkoordinasi dengan LLDIKTI Wilayah VIII untuk memastikan kelancaran proses penerimaan mahasiswa baru. “Untuk penerimaan mahasiswa baru dengan jalur KIP, insya Allah tetap aman sesuai dengan timeline. Kita tetap berkoordinasi dengan pusat karena data harus sinkronisasi dengan data pusat,” katanya.
Ari Rudiyan menjelaskan bahwa pihaknya telah mengumumkan kepada calon pendaftar melalui Instagram akademik dan memberikan instruksi mengenai proses pendaftaran KIP. “Kita sudah mengumumkan kepada calon pendaftar melalui Instagram akademik, nanti ada prosesnya untuk mengirim data mereka menggunakan nomer KTP,” jelas Ari.
Sebagai respon terhadap insiden ini, UNIZAR memperpanjang waktu pendaftaran jalur KIP. dr. Mirzaulin menambahkan bahwa perpanjangan ini justru menguntungkan karena memberikan waktu lebih bagi calon mahasiswa untuk mendaftar. “Untuk penyesuaian, hanya berupa perpanjangan waktu pendaftaran sampai dengan sistem normal. Hal ini justru menguntungkan karena batas pendaftaran akan diperpanjang untuk mengakomodir batas pendaftaran yang menyesuaikan dengan normalisasi sistem, sambil mengakomodir penyesuaian dengan kalender akademik di UNIZAR,” jelas dr. Mirzaulin. Ari Rudiyan juga menyatakan hal serupa, “Kita undur penutupan pendaftaran sampai tanggal 23 Juli 2024 untuk perpanjangan.”
dr. Mirzaulin memastikan bahwa data calon mahasiswa tetap aman karena UNIZAR menggunakan server yang tersentralisasi di Sevima dan server lokal. “Untuk keamanan data di UNIZAR sendiri, kita dari bagian penerimaan mahasiswa baru menjamin bahwa data tetap aman, dikarenakan kita sendiri menggunakan server yang tersentralisasi di Sevima dan server lokal. Untuk melindungi data mahasiswa, kita mengimbau bahwa calon mahasiswa baru hanya mengisi link yang diberikan oleh admin PMB, bukan yang lainnya,” tambahnya.
Ari Rudiyan menegaskan bahwa UNIZAR sudah mengambil langkah-langkah untuk melindungi data calon mahasiswa. “Kita menggunakan sistem terintegrasi yang sudah dijamin keamanannya oleh server atau vendor sistem informasi, dan dari segi SDM, kita sudah memberikan arahan agar tidak asal klik,” kata Ari.
Kedua narasumber menekankan pentingnya koordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi dampak kebocoran data ini. dr. Mirzaulin mengatakan, “UNIZAR tetap berkoordinasi dengan Puslapdik dan LLDIKTI Wilayah VIII untuk menjamin penerimaan mahasiswa baru TA 2024/2025 jalur KIP maupun reguler tetap berjalan dengan lancar.” Ari Rudiyan menambahkan, “Kita selalu berkomunikasi dengan LLDIKTI Wilayah VIII dan diberikan saran-saran untuk backup data.”
Dengan berbagai langkah proaktif yang telah diambil, UNIZAR optimis dapat mengatasi tantangan ini dan memastikan proses penerimaan mahasiswa baru tetap berjalan dengan baik. (Asmadi/Humas)