UNIZAR NEWS, Mataram – Aula Abdurrahim Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) ramai dipenuhi oleh tokoh-tokoh penting dari berbagai kalangan, pada Kamis (04/07/24). Mereka berkumpul untuk menghadiri Focus Group Discussion (FGD) bertema “Kontribusi Geopark Global UNESCO Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat dan Keberlanjutan Pariwisata di NTB”. Acara yang dimulai tepat pukul 12.00 WITA ini menyajikan diskusi yang menarik dan penuh wawasan, menggabungkan perspektif dari akademisi, pemerintah, dan komunitas lokal.
Pihak UNIZAR, khususnya dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), bersama Pusat Riset Koperasi, Korporasi, dan Ekonomi Kerakyatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan FGD ini dengan tujuan membahas peran penting Geopark Global UNESCO Rinjani-Lombok dalam memajukan ekonomi masyarakat dan memastikan keberlanjutan sektor pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tiga narasumber utama yang diundang dalam acara ini adalah Muhamad Sayuti, SE., MM; Dr. Bambang Hermanto, M.Si; dan Roaetun Nabiya, SP. Mereka memaparkan tiga materi utama, yakni: Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Potensi Pariwisata di NTB, Kepemimpinan dalam Bisnis Pariwisata, dan Peran Geopark dalam Pembangunan Ekonomi Perdesaan yang Inklusif dan Berkelanjutan
Acara ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua Tim Riset: Nur Khaririyatun, SP., M.Mgt dari BRIN, Dr. Triana Lidona Aprilani, ST., M.Ak selaku Kaprodi Akuntansi FEB UNIZAR, serta Dr. Vegalyra Novantini Samodra, ST., MM, dosen di Fakultas Agama Islam (FAI) UNIZAR. Selain itu, hadir juga perwakilan dari BAPPEDA dan BRIDA Provinsi NTB; Dinas Pariwisata Provinsi NTB; BAPPEDA Kabupaten Lombok Timur; Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur; Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sembalun; Direktur Poltekpar Lombok Tengah; Perwakilan Tokoh Adat, Tokoh Agama Kecamatan Sembalun, Sambelia, dan Senaru; Perwakilan Komunitas Event Organizer Pariwisata Kabupaten Lombok Timur; dan Perwakilan Komunitas Travel Kabupaten Lombok Timur.
Dalam sambutannya, Dekan FEB UNIZAR, Muhamad Sayuti, SE., MM, menyampaikan bahwa kegiatan FGD ini merupakan implementasi dari MoU dan MoA antara Universitas Islam Al-Azhar dengan Pusat Riset Koperasi, Korporasi, dan Ekonomi Kerakyatan BRIN. Salah satu hasil dari kerja sama ini adalah terpilihnya dua dosen FEB UNIZAR dalam seleksi proposal Call for Research Collaborator (CRC) tahun 2024.
Muhamad Sayuti juga menekankan pentingnya peran Geopark Rinjani dalam pemberdayaan masyarakat, yang diimplementasikan melalui pembentukan kelompok kerja seperti geo wisata, geo produk, geo kuliner, dan geo homestay. Ia juga mengingatkan bahwa pariwisata di NTB sudah mulai berkembang sejak tahun 1990-an, diawali dengan sosialisasi Sapta Pesona yang meliputi Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, dan Kenangan.
FGD ini bertujuan untuk mendukung target pembangunan nasional, menghasilkan pengetahuan baru, meningkatkan kapasitas operator destinasi wisata, serta mengoptimalkan peran instansi pemerintah dan stakeholder terkait sebagai agen pembangunan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Hasil diskusi mencakup berbagai aspek, diantaranya: Aspek Ekonomi: Peningkatan jumlah wisatawan dan pendapatan dari sektor pariwisata, namun ada penurunan kesempatan kerja akibat pembatasan jumlah pendakian; Aspek Sosial: Peningkatan kesempatan kerja, tetapi ada dampak negatif seperti degradasi lingkungan dan kekurangan air bersih; Aspek Ekologi: Terjadi degradasi sumber daya alam dan masalah sampah; Aspek Teknologi: Penguasaan teknologi untuk tracking dan promosi produk wisata meningkat; Aspek Kelembagaan: Penguatan kelembagaan adat dan ekonomi lokal, namun perlu koordinasi yang lebih baik antar-stakeholders.
Diskusi juga menyoroti lima elemen penting dalam industri pariwisata yang berkelanjutan, yang dikenal sebagai 5C: Culture (Budaya), Commerce (Perdagangan), Connectivity (Konektivitas), Conscious (Kesadaran), dan Community (Komunitas).
FGD ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan keberlanjutan pariwisata di NTB, khususnya melalui kontribusi Geopark Global UNESCO Rinjani-Lombok. Peran akademisi UNIZAR sangatlah krusial dalam upaya ini, karena tidak hanya berkontribusi melalui penelitian dan kajian ilmiah, tetapi juga dengan memberikan panduan strategis yang berbasis data dan analisis mendalam. Para akademisi UNIZAR diharapkan dapat menjadi motor penggerak perubahan, memberikan solusi inovatif, serta mendampingi pemerintah dan komunitas lokal dalam mengimplementasikan kebijakan yang berkelanjutan. (Asmadi/Humas)