UNIZAR NEWS, Mataram – Gedung Teater Ahmad Firdaus Sukmono Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) dipenuhi oleh semangat dan antusiasme saat Indah Purwanti Ningsih, SE., memberikan pembekalan bagi hampir 200 mahasiswa yang akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) ke-39, pada Sabtu (27/07/24). Staf Humas dan Publikasi UNIZAR berkesempatan untuk mewawancarai beliau secara eksklusif terkait perjalanan wirausahanya yang inspiratif.
Indah memulai dengan menjelaskan motivasi ekonominya yang berakar pada keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan dan menyediakan lapangan pekerjaan. “Motivasi ekonomi tentu ingin meningkatkan kesenjangan ekonomi. Dalam profesi pengusaha, income bisa berkali-kali lipat dibanding karyawan. Namun, ada motivasi lebih besar, yaitu mengurangi pengangguran dan membantu pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan. Setiap tahun, ada 1,4 juta sarjana tetapi hanya tersedia 41.000 lapangan kerja,” jelasnya.
Saat ditanya tentang tantangan terbesar, Indah mengungkapkan bahwa gempa dan pandemi COVID-19 menjadi ujian terberat. “Bisnis saya di sektor mutiara sangat terpengaruh. Waktu gempa dan COVID-19, perubahan perilaku konsumen drastis. Kami harus adaptif, terutama saat COVID-19, di mana penjualan online meningkat 600 kali lipat. Kami harus ikut tren, seperti memaksimalkan media sosial dan live streaming,” ujarnya.
Menurut Indah, keterampilan melihat peluang dan inovasi sangat penting. “Melihat peluang dan menciptakan inovasi adalah kunci. Ketika membuka usaha seperti ayam geprek yang banyak pesaing, kita harus berinovasi agar berbeda dan mudah diingat,” kata Indah. Ia juga menekankan pentingnya digitalisasi dan strategi inovatif dalam memperkenalkan produk di era digital.
Indah memandang inovasi digital sebagai elemen vital dalam pengembangan usaha. “Inovasi digital sudah menjadi gong. Kita harus bisa mengoptimalkan strategi inovatif dan meningkatkan digitalisasi brand agar lebih dikenal,” paparnya.
Untuk mahasiswa yang akan mengikuti KKN, Indah menyarankan agar mereka berkontribusi pada desa tempat mereka mengabdi. “Yang utama adalah bagaimana mereka bisa bersosialisasi dengan baik, melihat potensi desa, dan menciptakan produk yang bisa meningkatkan ekonomi desa. Melihat peluang di desa dan mengajak masyarakat berproduksi adalah kunci sukses KKN,” tutupnya.
Indah Purwanti Ningsih, SE., yang lulus dari Universitas Brawijaya dengan predikat lulusan terbaik FE tahun 2010 dan dinobatkan sebagai Wirausaha Muda Mandiri 2013, merupakan sosok inspiratif di balik @lombokwomanpreneurclub, @indahmutiaralombok, @bakso.beka, @cookcookkriiuuk, dan @indhimanagement. Melalui wawancaranya, Indah berhasil memotivasi mahasiswa UNIZAR untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi masyarakat selama dan setelah KKN. (Asmadi/Humas)