UNIZAR NEWS, Mataram – Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) menggelar seleksi wawancara bagi calon mahasiswa baru pendaftar jalur Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, pada Sabtu (10/08/24). Acara yang berlangsung di Aula Abdurrahim dan Ruang Kuliah 1-7 UNIZAR ini menjadi momen penting bagi 152 calon mahasiswa yang berharap dapat melanjutkan pendidikan tinggi melalui program beasiswa yang bertujuan untuk pemerataan kesempatan pendidikan di Indonesia.
Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 WITA, diawali dengan pengarahan oleh Kepala Bagian Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), Ari Rudiyan, S.Kom. Dalam sesi ini, seluruh calon mahasiswa beserta orang tua dan wali dikumpulkan di Aula Abdurrahim untuk mendapatkan pengenalan kampus serta panduan mengenai proses seleksi. Pengarahan ini menjadi langkah awal yang penting untuk memastikan bahwa seluruh peserta memahami alur seleksi dan apa yang diharapkan dari mereka.
Setelah pengarahan, sesi wawancara dimulai di Ruang Kuliah 1 hingga 7, yang berlangsung dalam dua sesi: Sesi pertama dari pukul 08.00 hingga 12.00 WITA, dan sesi kedua dari pukul 13.00 hingga 17.00 WITA. Proses wawancara ini melibatkan dosen dari enam fakultas di lingkungan UNIZAR, yang berperan sebagai penyeleksi. Dengan panduan rubrik wawancara yang telah disiapkan, para dosen bertugas memastikan bahwa seleksi dilakukan secara amanah dan objektif.
Kepala Biro Kemahasiswaan UNIZAR, dr. Mirzaulin Leonaviri, S.Ked, dalam wawancara yang dilakukan oleh Staf Humas dan Publikasi UNIZAR menyampaikan bahwa seleksi KIP Kuliah di UNIZAR berfokus pada dua aspek utama: Kemampuan ekonomi dan prestasi akademik calon mahasiswa. “Spirit utama dari KIP adalah pemerataan kesempatan pendidikan bagi seluruh masyarakat, terutama mereka dengan kemampuan ekonomi terbatas yang memiliki semangat untuk berpendidikan tinggi,” ujarnya. Dokter Mirzaulin juga menekankan pentingnya verifikasi data yang akurat untuk mencegah falsifikasi dan menjaga objektivitas selama proses seleksi.
Seleksi KIP Kuliah di UNIZAR tahun ini tidak mengalami perubahan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, mengingat program seleksi yang telah berjalan dengan baik. Namun, ada penyempurnaan yang dilakukan berdasarkan panduan terbaru dari pemerintah. Selain itu, mahasiswa penerima beasiswa KIP di UNIZAR nantinya akan tergabung dalam Formadiksi (Forum Mahasiswa Bidik Prestasi), sebuah organisasi kemahasiswaan yang menjadi wadah untuk mengembangkan prestasi akademik maupun non-akademik.
Proses seleksi yang ketat ini diharapkan mampu menyalurkan kuota KIP kepada calon mahasiswa yang benar-benar berhak dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. “Kami berupaya maksimal untuk mengawal proses ini mulai dari pendaftaran, seleksi wawancara, hingga verifikasi lapangan,” tambah dr. Mirzaulin.
Dengan dukungan penuh dari UNIZAR, program KIP Kuliah ini menjadi salah satu upaya nyata dalam menciptakan akses pendidikan yang lebih merata dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. (Asmadi/Humas)