email : mail@unizar.ac.id

Dari Kupang ke Masa Depan: UNIZAR Bahas Tantangan Pembangunan Berkelanjutan di KoNTekS 18 Menuju Indonesia Emas 2045

Wakil Dekan I FT UNIZAR, Ir. Muhammad Arifudin Fahmi, MT. (tiga dari kiri), saat mengikuti KoNTekS 18 di Undana, Kupang, NTT, pada Rabu (30/10/24)

UNIZAR NEWS, Mataram – Bertempat di ruang kerjanya, pada hari Rabu (30/10/24), Ir. Muhammad Arifudin Fahmi, MT., Wakil Dekan I Fakultas Teknik (FT) Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR), berbagi pengalaman menarik dari Konferensi Nasional Teknik Sipil ke-18 (KoNTekS 18) yang berlangsung pada 24-26 Oktober 2024 di Universitas Nusa Cendana (Undana), Kupang, Nusa Tenggara Timur. Bersama Jauhari Prasetiawan, M.Eng., Ketua Prodi Teknik Sipil UNIZAR, Fahmi mewakili UNIZAR dalam ajang tahunan bergengsi yang mempertemukan akademisi dan praktisi Teknik Sipil dari seluruh Indonesia.

Fahmi menjelaskan, acara yang digelar oleh Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Teknik Sipil Seluruh Indonesia (BMPTTSSI) ini mengangkat tema “Challenges And Opportunities Of Sustainable Development Toward Indonesia Emas 2045”. Tema ini menyoroti tantangan dan peluang pembangunan berkelanjutan yang akan dihadapi Indonesia dalam perjalanan menuju usia emasnya pada tahun 2045.

Konferensi dimulai pada Kamis, 24 Oktober 2024, dengan pembukaan resmi oleh Rektor Undana. Keynote speaker yang hadir, yaitu Kepala Balai Besar Wilayah Sungai NT-2, Prof. Dr. Ir. Buntara Sthenly Gan, dan Dr. Yunita Afliana Messah, ST., MT., mengisi sesi seminar. Diskusi mencakup aspek strategis pembangunan infrastruktur yang tangguh dan ramah lingkungan di wilayah Indonesia Timur.

Sebagai pemakalah, Fahmi mempresentasikan penelitian berjudul “Efektivitas Saluran Pengendali Banjir di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Studi Kasus Sirkuit Internasional Mandalika Lombok”. Penelitian ini menyoroti peran penting sistem saluran dalam mengelola risiko banjir di kawasan Mandalika, Lombok, yang juga merupakan lokasi sirkuit internasional. “Topik ini relevan karena Mandalika memiliki potensi ekonomi yang besar dan sistem pengendalian banjir harus mampu mendukung keberlanjutannya,” ujar Fahmi.

Presentasi makalah yang diikuti 183 (seratus delapan puluh tiga) dosen ini dibagi dalam enam kelas sesuai konsentrasi keilmuan, yaitu: Struktur, Teknik Hidro, Transportasi, Manajemen Konstruksi, Geoteknik, dan Teknik Lingkungan. “Kami mendapat banyak masukan dari rekan-rekan sejawat yang dapat memperkuat penelitian di bidang teknik sipil, khususnya pada tantangan adaptasi lingkungan di kawasan ekonomi khusus,” lanjutnya.

Pada hari kedua, digelar Musyawarah Nasional BMPTTSSI yang menghasilkan beberapa keputusan strategis. BMPTTSSI sepakat untuk menyeragamkan dua mata kuliah di seluruh program studi Teknik Sipil di Indonesia: Capstone Design dan Basic Science Teknik Sipil. Penyeragaman ini diharapkan dapat memperkuat fondasi ilmu dasar dan penerapan praktik lapangan yang seragam.

Fahmi menyampaikan, “Keputusan ini memberikan kemudahan bagi mahasiswa Teknik Sipil di seluruh Indonesia agar memiliki kompetensi dan standar ilmu yang sama, khususnya dalam menghadapi tantangan profesi teknik sipil yang semakin kompleks.” Selain itu, UNIZAR secara resmi dipilih sebagai tuan rumah KoNTekS ke-19 dan Munas BMPTTSSI tahun 2025, yang akan dilaksanakan di Mataram, NTB.

Pada hari terakhir, para peserta konferensi melakukan kunjungan lapangan ke Bendungan Raknamo di NTT. Bendungan ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang berperan penting dalam pengelolaan sumber daya air di Nusa Tenggara Timur. Kunjungan dilanjutkan dengan tour ke Pantai Lasiana, memberikan peserta kesempatan untuk lebih mengenal keindahan dan potensi alam NTT.

Fahmi menutup wawancaranya dengan harapan, “Melalui ajang ini, kolaborasi antarperguruan tinggi Teknik Sipil di Indonesia dapat semakin solid dalam menyongsong pembangunan berkelanjutan. Kami di UNIZAR sangat bangga bisa terlibat, dan lebih bersemangat lagi karena UNIZAR terpilih sebagai tuan rumah tahun depan.” (Asmadi/Humas)