email : mail@unizar.ac.id

Mewujudkan Kemandirian Difabel melalui Hibah Kemendikbudristek: Program Edukasi Budidaya Anggur di Desa Taman Ayu

Kaprodi Agribisnis FP UNIZAR, Herdiana, S.Pi., M.Si., saat ditemui di ruang kerjanya, pada Selasa (07/01/25)

UNIZAR NEWS, Mataram – Bertempat di ruang kerja Ketua Program Studi (Kaprodi) Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR), Herdiana, S.Pi., M.Si., berbagi cerita inspiratif tentang perjalanan dan keberhasilannya dalam program pengabdian kepada masyarakat, pada Selasa (07/01/25). Program ini berhasil mendapatkan hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2024.

 

Lahir di Batu Nampar pada 8 Maret, Herdiana adalah alumnus Universitas Hasanuddin untuk jenjang S1 Sosial Ekonomi Perikanan dan S2 Agribisnis. Dengan pengalaman dan dedikasinya, beliau telah membawa program pengabdian ini sebagai langkah konkret untuk memberdayakan kelompok difabel di Desa Taman Ayu, Lombok Barat.

 

Dalam program pengabdiannya, Herdiana dan tim mengambil fokus pada edukasi literasi dan teknik budidaya anggur untuk kelompok difabel. “Kami ingin menciptakan kemandirian bagi kelompok difabel di Desa Taman Ayu melalui budidaya anggur. Kami berharap mereka dapat memanfaatkan kebun anggur yang telah kami bangun untuk meningkatkan taraf hidup mereka,” jelasnya.

 

Program ini melibatkan pelatihan teknis, seperti cara menyambung bibit tanaman anggur lokal dengan bibit unggul, serta literasi tentang manajemen keuangan. “Kami mendesain sistem pencatatan keuangan sederhana agar mereka dapat mengelola usaha dengan baik,” tambah Herdiana. Kebun kesetaraan yang dibangun di Desa Taman Ayu kini menjadi simbol harapan dan kemandirian bagi kelompok difabel di sana.

 

Meski tidak menghadapi kendala besar dalam penyusunan proposal, Herdiana mengakui adanya tantangan di lapangan. “Koordinasi dengan kepala desa berjalan lancar, tetapi kami sempat menemui hambatan karena kelompok difabel masih dikoordinir oleh kader asuh, sehingga kemandirian mereka belum sepenuhnya tercapai,” ungkapnya. Untuk mengatasi hal ini, pendekatan personal dan pendampingan intensif terus dilakukan oleh tim.

 

Program ini melibatkan sinergi antara tiga program studi dari dua fakultas, yaitu Prodi Agroteknologi dan Agribisnis dari Fakultas Pertanian, serta Prodi Akuntansi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Selain itu, dukungan penuh dari Dekan Fakultas Pertanian, Ir. H. Muhsin, M.Si., dan pendanaan dari DRTPN Kemendikbudristek menjadi fondasi kuat dalam merealisasikan kegiatan ini.

 

“Kolaborasi ini memperkuat hubungan antara UNIZAR dan komunitas lokal, khususnya Desa Taman Ayu. Kami juga membangun hubungan kekeluargaan yang erat dengan para kelompok difabel,” ujar Herdiana. Hasil nyata dari program ini mulai terlihat. Kelompok difabel kini memiliki keterampilan baru dalam budidaya anggur, manajemen keuangan, dan literasi usaha. Kebun anggur yang dibangun menjadi laboratorium hidup bagi mereka untuk terus belajar dan berkembang.

 

Herdiana juga memiliki rencana jangka panjang untuk memperluas dampak program ini. “Kami akan terus memperbaiki dan mengembangkan metode pelatihan, serta mendorong lebih banyak dosen dan mahasiswa untuk aktif berpartisipasi dalam program hibah Dikti,” tuturnya.

 

Di akhir wawancara, Herdiana memberikan pesan penuh semangat kepada rekan-rekannya. “Jangan takut untuk mencoba. Saya sendiri pernah berkali-kali gagal dalam pengajuan proposal. Namun, dengan tekad dan kerja keras, tahun 2024 menjadi tahun keberhasilan saya, dengan dua hibah sekaligus: skema pengabdian kemitraan masyarakat dan penelitian dosen pemula.”

 

Program pengabdian ini tidak hanya membawa perubahan di bidang agribisnis, tetapi juga menyebarkan semangat kemandirian dan inklusi sosial. Dengan dukungan penuh dari UNIZAR, Desa Taman Ayu kini menjadi saksi nyata bagaimana ilmu pengetahuan dapat menyatu dengan pengabdian untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi semua.

 

Herdiana berharap program ini dapat terus berlanjut dan memberikan inspirasi bagi dosen dan mahasiswa lainnya untuk melibatkan diri dalam pengabdian kepada masyarakat. “Mari kita bersama-sama menjadikan UNIZAR sebagai pelopor dalam menciptakan perubahan positif bagi komunitas lokal,” pungkasnya. (Asmadi/Humas)