Nurmayadanti, Mahasiswi Hukum UNIZAR yang Tembus Top 5 Putri Hijabfluencer NTB 2025

Nurmayadanti, Mahasiswi Fakultas Hukum UNIZAR yang Tembus Top 5 Putri Hijabfluencer NTB 2025

UNIZAR NEWS, Mataram – Sosok muda inspiratif kembali lahir dari kampus Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR). Adalah Nurmayadanti, mahasiswi semester 6 Fakultas Hukum, yang berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan masuk Top 5 ajang Putri Hijabfluencer NTB 2025. Lahir di Turida, 23 September 2004, dari pasangan Saenah dan (alm.) Hamdi, Nurmayadanti membuktikan bahwa hijab bukanlah penghalang, melainkan kekuatan untuk terus berkarya dan berdakwah di era digital.

Saat ditemui di kampus UNIZAR pada Senin (23/6/25), Nurmayadanti membagikan kisah perjalanannya yang penuh semangat dan makna. Ia mengaku memiliki ketertarikan besar di dunia fashion dan konten media sosial sejak lama.

“Saya tahu dimana passion saya berada. Saya sering mendapatkan job endorse di TikTok, dan itu membuka jalan saya untuk lebih serius menekuni dunia sebagai influencer,” ungkapnya.
Keikutsertaannya dalam ajang Putri Hijabfluencer NTB 2025 bukan semata karena ketenaran digital. Lebih dari itu, ia membawa misi penting: Menjadikan media sosial sebagai sarana syiar dakwah dan edukasi.

“Di ajang ini, kami tidak hanya belajar tampil, tapi juga dibekali ilmu bagaimana menjadi influencer yang cerdas, beretika, dan membawa pesan kebaikan. Saya ingin menjadi panutan muslimah yang mampu menyampaikan dakwah dengan cara yang menyenangkan,” ujarnya penuh semangat.

Proses yang dilaluinya menuju Top 5 tidaklah mudah. Dari mulai audisi daerah, karantina di Hotel Lombok Vaganza Mataram dari hari Jum’at-Sabtu, 20-21 Juni 2025, hingga grand final yang digelar di Taman Budaya NTB pada Minggu, 22 Juni 2025, ia harus melalui berbagai tahapan seleksi – mulai dari wawancara tertulis, lisan, hingga wawancara pusat dari Jakarta.

“Banyak tantangan yang saya hadapi, tapi saya berusaha menghadapinya dengan belajar sungguh-sungguh, terutama mendalami isu-isu sosial di NTB,” kata Nurmayadanti.

Sebagai mahasiswi hukum, ia memegang teguh prinsip bahwa ilmu dan pengaruh adalah amanah. Dunia akademik mengajarkannya tentang keadilan, etika, dan tanggung jawab sosial. Sementara dunia digital memberinya ruang untuk menyebarkan nilai-nilai tersebut kepada khalayak luas.

“Saya ingin membuktikan bahwa hijab bukan hanya identitas fisik, tetapi juga representasi akhlak, kecerdasan, dan kontribusi positif,” katanya.

Bagi Nurmayadanti, hijab adalah pelindung diri dan simbol ketaatan yang membawa ketenangan dan kekuatan. Ia ingin menginspirasi perempuan muda melalui konten yang edukatif dan prestasi yang ia raih.

“Menjadi hijabfluencer bukan sekadar tren, tapi tanggung jawab dakwah yang menyenangkan,” tegasnya.

Kini, setelah meraih posisi Top 5, Nurmayadanti menatap masa depan dengan penuh semangat. Ia berencana membangun konten yang lebih fokus pada edukasi hukum, literasi digital, dan pemberdayaan perempuan muslimah. Di sisi lain, ia juga berkomitmen memperdalam ilmu hukumnya di UNIZAR, mengikuti seminar, riset, bahkan melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi.

“Saya ingin menjadi jembatan antara dunia hukum yang sering dianggap kaku, dengan dunia digital yang lebih luwes. Saya percaya, dengan pendekatan yang tepat, generasi muda bisa lebih sadar akan hak dan kewajiban hukumnya,” tuturnya.

Melalui semangat dan langkahnya, Nurmayadanti membuktikan bahwa hijab bukanlah batas, tapi justru jembatan untuk melangkah lebih jauh dalam membawa kebaikan, dakwah, dan perubahan. (Asmadi/Humas)