Mahasiswa Kedokteran UNIZAR Lolos Seleksi Pilmapres 2025: Gagasan QR Code Rekam Medis Bikin Salut

I Made Putra Biantara, mahasiswa FK UNIZAR, saat melakukan persentasi di hadapan tim seleksi Pilmapres tingkat Universitas di Ruang Rapat Rektor, pada Selasa (17/6/25)
UNIZAR NEWS, Mataram, 3 Juli 2025Di tengah kesibukannya menghadapi ujian praktik OSCE (Objective Structured Clinical Examination), kabar menggembirakan menghampiri I Made Putra Biantara, mahasiswa semester IV (empat) Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) Ia dinyatakan lolos seleksi berkas awal Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) 2025 dan kini bersiap melangkah ke tahap seleksi wilayah yang digelar LLDikti Wilayah VIII.

“Saya sempat tidak langsung baca pengumumannya karena benar-benar fokus belajar untuk OSCE. Baru malamnya, setelah dihubungi lagi oleh Biro Kemahasiswaan UNIZAR, saya baca dan ternyata benar-benar lolos,” ujar mahasiswa kelahiran Denpasar, 28 Juni 2005 ini, dengan nada penuh antusias.

Anak kedua dari tiga bersaudara, yang tinggal di Jalan Taman Ambengan III No. 10, Lingkungan Jimbaran, Badung, Bali ini memang dikenal aktif. Selain akademik, Bian juga hobi menulis cerita, esai, dan catatan kuliah, kebiasaan yang menurutnya membantu dalam menyusun berbagai portofolio prestasi dan gagasan kreatif yang menjadi bagian dari seleksi Pilmapres.

 

Ia mengaku tidak secara sengaja mempersiapkan diri untuk Pilmapres. Namun, karena aktif mengikuti lomba-lomba esai dan diskusi, banyak prestasi yang akhirnya tercatat dan dikumpulkan sebagai portofolio capaian unggulan. Dari seleksi tingkat fakultas, Bian kemudian terpilih menjadi wakil UNIZAR dan dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi tingkat universitas tahun 2025.

 

Gagasan kreatif yang diajukan dalam Pilmapres tahun ini bertajuk “Optimalisasi Rekam Medis Digital melalui QR Code Mahasiswa”. Bian menjelaskan, ide ini lahir dari pengalamannya saat berobat ke klinik kampus yang menurutnya masih memakan waktu lama di bagian administrasi.

“Saya riset, dan ternyata 60%-70% waktu pelayanan kesehatan itu habis di administrasi. Padahal, pemeriksaan dan pemberian obat cuma sekitar 30%. Kenapa tidak dibuat saja sistem QR Code seperti di perpustakaan? Mahasiswa tinggal scan kartu, dan langsung keluar data rekam medisnya,” jelasnya.

Suasana seleksi PILMAPRES UNIZAR yang berlangsung di ruang rapat Rektor, pada Selasa (17/6/25)

Gagasan ini tidak hanya untuk efisiensi, tapi juga menyentuh aspek keselamatan pasien dan kesinambungan data medis, karena QR Code dapat menyimpan riwayat penyakit, pengobatan sebelumnya, hingga alergi obat.

Sebagai mahasiswa kedokteran, Bian mengakui tantangan membagi waktu antara kuliah yang padat dengan pengembangan diri di luar kelas bukan hal mudah. Namun, ia menemukan strategi sederhana tapi efektif: review materi setiap hari dan menulis ulang dalam bentuk catatan.

“Dengan begitu, saat mau ujian atau OSCE, saya tinggal buka catatan saya. Tidak perlu panik,” ujarnya sambil tersenyum.

Menjelang seleksi wilayah Pilmapres yang akan dilangsungkan pada 6 dan 7 Juli 2025 di Gedung Teater Ahmad Firdaus Sukmono UNIZAR, Bian kini tengah mematangkan e-poster presentasi dan melakukan revisi agar tampil lebih menarik dan informatif.

“Harapannya tentu bisa membawa nama baik UNIZAR sampai tingkat nasional. Tapi lebih dari itu, saya ingin menunjukkan bahwa mahasiswa kedokteran juga bisa berprestasi di bidang lain,” kata Bian.

Ia juga menitipkan pesan kepada mahasiswa lain di UNIZAR,

“Kejar prestasi kalian. Jangan pikir harus menang dulu, karena semua pengalaman itu bisa kalian tulis di CV. Tapi ingat, tetap utamakan akademik. Karena kita kuliah di sini bukan hanya untuk menang lomba, tapi juga jadi profesional yang siap berkontribusi.”

Dengan semangat tinggi dan gagasan inovatif yang membumi, I Made Putra Biantara membuktikan bahwa prestasi bukan soal menang, tapi keberanian untuk mencoba dan konsisten belajar. Kita doakan semoga sukses di tahap seleksi wilayah dan mengharumkan nama UNIZAR di kancah nasional. (Asmadi/Humas)