Sebagai Ikhtiar untuk Mencapai Akreditasi Baik Sekali, FE-UNIZAR Adakan External Benchmarking dengan FEB-UNRAM
UNIZAR NEWS, Mataram – Sebagai ikhtiar untuk mencapai akreditasi baik sekali pada Program Studi (Prodi) Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Islam Al-Azhar (Unizar) banyak melakukan pembenahan. Upaya yang pernah dilakukan salah satunya adalah mendatangkan asesor pendamping dari Lamemba (Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi), pada Rabu (24/08). Banyak ilmu dari asesor yang diadopsi dan dapat dijadikan acuan dalam menyusun DED (Deskripsi Evaluasi Diri) dan LKPS (Laporan Kinerja Program Studi) Ekonomi Pembangunan.
Selain mendatangkan asesor pendamping, Dekan FE-Unizar dan jajarannya melakukan external benchmarking dengan pihak Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mataram (Unram). External Benchmarking ini adalah proses yang dilakukan oleh pihak FE-Unizar dengan membandingkan kebijakan dan praktek Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan pihak FEB-Unram yang bertujuan untuk perbaikan secara berkelanjutan.
Jadi, dengan adanya external benchmarking ini, maka berbagai hal dapat diukur dengan standard baku yang umum. Dekan FE-Unizar, Muhamad Sayuti, SE., MM., dengan Dr. Muaedy Yasin, MS, sebagai Dekan FEB-Unram, sependapat bahwa setiap prodi harus menyusun kurikulum, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum dengan mengacu pada KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) bidang Pendidikan Tinggi. Jelas bahwa semua Perguruan Tinggi di Indonesia yang menyelenggarakan program studi harus mengembangkan kurikulum dan menyusun Capaian Pembelajaran (CP) dengan menggunakan KKNI sebagai tolok ukurnya. Kurikulum yang disusun harus mencerminkan visi-misi, tujuan, dan sasaran dari sebuah lembaga.
Pada kesempatan itu, Dekan FEB-Unram didampingi oleh Dr. Diswandi, SE., M.Sc. selaku Wakil Dekan I FEB-Unram. Beliau menekankan agar internalisasi Visi-Misi, Tujuan, dan Sasaran harus ada pada seluruh kriteria yang sudah ditetapkan oleh Lamemba. Yang tidak kalah pentingnya pula, agar setiap kegiatan harus disertai UANG, yakni Undangan, Absensi, Notulen dan Gambar (foto kegiatan).
Diingatkan pula oleh Muaedy, yang juga merupakan Sekretaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang NTB, pengelola kampus harus mampu menyediakan sarana inklusif, yaitu memberikan peluang yang sama kepada setiap individu atau kelompok atas sumber daya pendidikan tinggi, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik dan/atau intelektual serta termasuk dalam kelompok minoritas lainnya, karena itu merupakan salah satu point penilaian dalam Lamemba.
Muhamad Sayuti yang didampingi oleh Wakil Dekan I FE-Unizar: Baiq Dewi Lita Andiana, SE, M.Ac, Ketua Prodi Ekonomi Pembangunan FE-Unizar: Mimi Cahayani, SE., ME, dan Ketua UPMI (Unit Penjaminan Mutu Internal) FE-Unizar: Ahmad Suhendri, SE., ME merasa optimis untuk mendapatkan peringkat baik sekali, karena beberapa dimensi yang menjadi ukuran dalam instrumen Lamemba sudah mampu diterapkan. Mudah-mudahan apa yang menjadi harapan civitas akademika FE-Unizar segera terwujud. (Adi Prayuda/Humas)