email : mail@unizar.ac.id

Ahmad Yahya dan Tim Rumah Mini NTB Raih Juara Harapan di Kompetisi Rumah Mini Nasional

Ahmad Yahya, mahasiswa semester lima Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik UNIZAR, meraih Juara Harapan Lomba Rumah Mini NTB di Surabaya, pada Kamis (03/10/24)

UNIZAR NEWS, Mataram – Ahmad Yahya, mahasiswa semester V (lima) Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR), baru-baru ini mengukir prestasi mengagumkan bersama timnya dalam kompetisi Rumah Mini NTB. Kompetisi yang diselenggarakan oleh Balai Jasa Konstruksi Wilayah (BJKW) 4 Surabaya ini diikuti oleh perwakilan dari berbagai provinsi di Indonesia, termasuk NTB, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali, pada tanggal 2-3 Oktober 2024. Ahmad Yahya dan timnya berhasil meraih Juara Harapan, sebuah pencapaian yang membanggakan sekaligus menjadi pengalaman berharga dalam dunia konstruksi.

Dalam wawancara eksklusif oleh Staf Humas dan Publikasi UNIZAR, Ahmad Yahya berbagi cerita tentang pengalaman berkompetisi, tantangan yang dihadapi, dan pelajaran yang didapatkan. “Alhamdulillah, saya dan tim sangat bersyukur bisa mengikuti perlombaan ini. Ini bukan hanya tentang memenangkan juara, tapi juga tentang belajar pentingnya kerja sama tim yang solid untuk mencapai target,” ungkap Ahmad. Bagi Ahmad, pencapaian ini memberikan kepuasan tersendiri, karena selain mengukur kemampuan dalam bekerja sama, dia juga mendapatkan banyak pembelajaran baru dari proyek tersebut.

Proyek rumah mini yang dikembangkan oleh tim Ahmad Yahya dirancang dengan konsep sederhana namun efisien. Mereka harus menyelesaikan pembangunan rumah mini dalam waktu 12 jam, dengan sumber daya yang terbatas. “Kami dihadapkan pada keterbatasan tenaga, jadi kekompakan dan bahu-membahu sangat diperlukan untuk menyelesaikan setiap tugas. Masing-masing anggota tim memiliki jobdesk yang spesifik, dan kami berupaya sebaik mungkin untuk memaksimalkan waktu yang ada,” jelas Ahmad.

Rumah mini yang mereka bangun menekankan pada pentingnya kerja sama tim. Fitur unggulan yang membuat proyek ini istimewa adalah bagaimana mereka mampu memanfaatkan waktu dan tenaga dengan efisien, meski di tengah tantangan yang cukup berat, seperti cuaca panas yang mencapai 37°C. “Tantangan terbesar kami adalah cuaca yang sangat terik dan sepatu kerja yang kurang nyaman, sehingga menyebabkan lecet pada kaki kami. Namun, kami saling mengingatkan dan berkoordinasi dengan baik untuk menyelesaikan masalah yang ada,” tambahnya.

Ahmad Yahya mengakui bahwa kompetisi ini penuh tantangan, namun juga memberikan banyak pelajaran berharga. Sebagai mahasiswa Teknik Sipil, dia merasa sangat terbantu oleh pembelajaran yang didapat di kampus. “Ilmu yang saya dapat di Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik UNIZAR sangat membantu, terutama dalam hal campuran semen dan pasir untuk pekerjaan bata dan plesteran. Meski awalnya saya hanya bertanggung jawab di bagian plumbing, ternyata keterampilan saya juga diperlukan untuk membantu tim di bidang lain seperti pemasangan bata dan keramik,” tuturnya.

Meski harus menghadapi berbagai kendala teknis, Ahmad dan timnya berhasil menyelesaikan pembangunan rumah mini dengan baik. Mereka juga mendapatkan wawasan baru tentang bagaimana pentingnya peran seorang pelaksana dalam mengarahkan tim secara efisien.

Setelah pencapaian ini, Ahmad Yahya dan timnya berencana untuk terus meningkatkan keterampilan dan belajar dari kekurangan selama kompetisi. “Kami akan terus mengevaluasi diri dan tim untuk memperbaiki aspek yang belum optimal. Semoga di kompetisi-kompetisi berikutnya, kami bisa memberikan yang lebih baik,” ujar Ahmad penuh optimisme.

Kompetisi Rumah Mini yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) ini diikuti oleh 28 peserta dari berbagai provinsi. Setiap tim terdiri dari tujuh orang yang masing-masing memiliki peran berbeda, mulai dari pelaksana, tukang bata, tukang keramik, hingga tukang cat. Tim NTB yang diwakili oleh Ahmad Yahya menunjukkan bahwa dengan kerja sama dan tekad yang kuat, mereka bisa bersaing dengan tim-tim lain dari seluruh Indonesia.

Dengan semangat kerja keras dan pengalaman berharga ini, Ahmad Yahya dan timnya bertekad untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama NTB serta Universitas Islam Al-Azhar dalam berbagai ajang kompetisi ke depan. (Asmadi/Humas)