Amaliyah Muthahharah Aminy Resmi Pimpin BEM FK UNIZAR 2025–2026: Organisasi Ini Bukan Tempat Mencari Panggung!

Amaliyah Muthahharah Aminy, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FK UNIZAR Periode 2025-2026, saat memberikan sambutan di Gedung Teater Ahmad Firdaus Sukmono, pada Rabu (28/05/25)

UNIZAR NEWS, Mataram – Gedung Teater Ahmad Firdaus Sukmono Universitas Islam Al-Azhar menjadi tempat pelantikan para pengurus organisasi mahasiswa dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fakultas Kedokteran (FK) UNIZAR periode 2025–2026 pada Rabu (28/05/25). Salah satu sorotan utama dalam acara ini adalah pelantikan Amaliyah Muthahharah Aminy sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FK UNIZAR yang baru.

Usai resmi dilantik, Amaliyah menyampaikan visi dan langkah awal kepemimpinannya dalam sesi wawancara. Ia menegaskan bahwa arah gerak BEM FK UNIZAR kali ini telah dirancang secara matang melalui penyusunan Grand Design organisasi yang berangkat dari analisis kebutuhan mahasiswa kedokteran, khususnya di FK UNIZAR.

“Fokus kami saat ini adalah untuk melatih dan mengembangkan mahasiswa FK UNIZAR agar dapat menjadi kader yang unggul. Program kerja yang kami hadirkan tidak hanya sekadar kegiatan rutin, tetapi menjadi sarana pengembangan diri seperti webinar, pelatihan, dan kegiatan pengabdian masyarakat,” jelasnya penuh semangat.

Lebih lanjut, Amaliyah memandang bahwa BEM bukan hanya sekadar penyelenggara acara, tetapi harus hadir sebagai jembatan antara mahasiswa dengan pihak fakultas serta menjalin kolaborasi lintas elemen kampus.

“Organisasi ini bukan tempat mencari panggung, tapi tempat belajar mendengar, berdiskusi, dan menciptakan ruang yang inklusif dan kolaboratif. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk menciptakan dampak nyata bagi seluruh mahasiswa FK UNIZAR. BEM harus bisa menciptakan suasana yang nyaman dan terbuka, agar mahasiswa merasa aman untuk mengekspresikan diri dan aktif berorganisasi,” tuturnya.

Ia juga menyebut beberapa bentuk program kerja yang dirancang untuk menjembatani antar-mahasiswa, seperti mentoring kakak-adik tingkat, diskusi lintas organisasi, serta pelatihan berbasis minat.

Dalam membangun solidaritas di kalangan mahasiswa, Amaliyah menekankan pentingnya rasa memiliki dan rasa berjalan bersama.

“Solidaritas tidak lahir dari kata-kata, tapi dari tindakan nyata. BEM harus menjadi tempat di mana mahasiswa merasa diterima, didengar, dan dilibatkan,” ungkapnya.

Ia berharap BEM dapat menjadi ruang tumbuh yang memberi peluang bagi mahasiswa untuk belajar dan berkontribusi tidak hanya di dalam fakultas, tetapi juga di masyarakat.

Tentu, dinamika perkuliahan di fakultas kedokteran yang dikenal padat menjadi tantangan tersendiri. Namun Amaliyah dan timnya telah menyiapkan strategi pengelolaan waktu dan energi agar program kerja tetap berjalan efektif tanpa mengganggu kegiatan akademik mahasiswa.

“Kami menyusun timeline kegiatan yang terintegrasi dengan kalender akademik, agar tidak berbenturan dengan ujian atau kegiatan blok. Program dilaksanakan sebisa mungkin di jeda antar blok, dengan pembagian tugas dan pendelegasian yang tepat,” jelasnya.

Menariknya, dalam periode kepemimpinannya ini, BEM FK UNIZAR juga menyiapkan program unggulan berbasis kesehatan masyarakat dan pengabdian sosial. Program ini melibatkan seluruh elemen di fakultas dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, hingga alumni guna memperkuat dampak nyata ke masyarakat.

“Kami juga akan melanjutkan program Baksos Maba, yaitu kegiatan pengabdian masyarakat khusus untuk mahasiswa baru. Harapannya, sejak awal bergabung, mahasiswa FK UNIZAR sudah dibekali semangat berbagi dan pengabdian,” pungkasnya.

Kepemimpinan Amaliyah Muthahharah Aminy di BEM FK UNIZAR 2025–2026 membawa angin segar. Dengan semangat kolaboratif, strategi yang terstruktur, dan komitmen untuk memberdayakan mahasiswa, besar harapan bahwa BEM akan menjadi ruang yang bukan hanya menggerakkan, tapi juga menginspirasi. (Asmadi/Humas)