email : mail@unizar.ac.id

Asisten II Setda Lombok Tengah, H. Lendek Jayadi, SE., MM: UNIZAR Bukan Universitas Swasta Biasa

Asisten II Setda Kabupaten Lombok Tengah, H. Lendek Jayadi, SE., MM., saat diwawancarai Tim Publikasi UNIZAR di ruang kerjanya, pada Selasa (02/04/24)

UNIZAR NEWS, Lombok Tengah – Dari Ruang Kerja Asisten II Setda Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), terdengar suara hangat H. Lendek Jayadi, SE., MM., seorang alumni yang penuh semangat dari Fakultas Ekonomi (kini bernama Fakultas Ekonomi dan Bisnis, red) Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR), yang kini membawahi Bidang Ekonomi dan Pariwisata di Kabupaten Loteng. Dalam wawancara eksklusif dengan Tim Pulikasi dan Media UNIZAR, pada Selasa (02/03/24), Jayadi berbagi cerita tentang perjalanannya di UNIZAR dan bagaimana pengalaman itu membentuknya menjadi pribadi yang berdedikasi.

“Pertama-tama, UNIZAR hadir di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan perubahan. Ini bukan hanya sekadar kampus, tetapi sebuah pusat inspirasi yang mencari dan memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan sekitarnya,” ungkap Jayadi, memulai ceritanya.

Menariknya, keberadaan UNIZAR di pinggiran kota bukanlah suatu kebetulan belaka. “Kampus di kampung memang menimbulkan pertanyaan pada awalnya, tetapi bagi saya, itu justru memunculkan semangat dan inspirasi yang mendalam,” katanya sambil tersenyum. Menurutnya, letak strategis kampus tersebut memberikan akses pendidikan yang lebih luas dan mendekatkan diri kepada masyarakat.

Jayadi juga tidak ragu memuji pengajar di UNIZAR yang dipilih secara selektif dan tokoh-tokoh birokrasi yang menjadi teladan. “Dosen-dosen kami penuh dengan komitmen dan kecakapan, kemudian tokoh-tokoh birokrasi yang menurut kami patut menjadi teladan seperti Sekda NTB pada saat itu, Pak Nanang Samodra. Hampir tidak pernah ada perkuliahan yang tidak tepat waktu dan kosong. Jadi, walaupun universitas swasta, tapi kami selalu aktif kuliah dan saya selalu masuk kuliah,” ungkapnya dengan semangat.

Pengalaman Jayadi tidak berhenti di sana. Dia juga dipercaya menjadi koordinator kegiatan pengabdian masyarakat di beberapa tempat, membawa perubahan yang signifikan di desa-desa seperti Moncok, Mambalan, dan Sekarbela. “Perubahan dari desa miskin menjadi desa maju, bahkan mandiri, adalah prestasi yang tidak biasa. Itu semua adalah hasil dari ketangguhan dan dedikasi UNIZAR dalam mengembangkan jejak mahasiswanya,” tambahnya dengan bangga.

Tidak hanya itu, Jayadi juga menyoroti kontribusi UNIZAR dalam pengembangan wilayah. “UNIZAR telah menjadi pusat pendidikan yang diakui, dengan Fakultas Kedokteran yang baru-baru ini dibuka, mengukuhkan posisinya sebagai universitas setara dengan universitas negeri. Ini adalah bukti nyata bahwa UNIZAR tidak hanya sekadar universitas swasta biasa,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Ia menambahkan, “Kontribusi UNIZAR di Lombok Tengah ini luar biasa, sudah membuka pintu selebar-lebarnya, bahkan memberikan kekhususan kepada ASN (Aparatur Sipil Negara, red) Lombok Tengah untuk bisa menjadi mahasiswa-mahasiswi UNIZAR. Masyarakat Lombok Tengah sudah banyak yang menjadi alumni dan menyebar dimana-mana, baik tingkat provinsi maupun tingkat nasional. Itu kontribusi yang tidak kaleng-kaleng. Kami harapkan kepada warga Tastura (Tatas Tuhu Trasna, semboyan Lombok Tengah, red) dan warga Nusa Tenggara Barat, untuk apa keluar daerah untuk kuliah, di sini ada UNIZAR.”

Dengan semangat yang berkobar-kobar, Jayadi berharap agar masyarakat Lombok Tengah dan Nusa Tenggara Barat mendukung UNIZAR. “UNIZAR bukan hanya sekadar nama. Ini adalah pusat perubahan dan kemajuan, sebuah institusi pendidikan yang setara dengan universitas negeri di Nusa Tenggara Barat, bahkan di luar provinsi tersebut,” tegasnya sambil menutup wawancara.

Dengan cerita Jayadi, UNIZAR semakin dikenal sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya memberikan pengetahuan akademik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kepemimpinan, etos kerja, dan pemberdayaan masyarakat. Semangatnya yang membara menjadi cermin bagi para alumni dan calon mahasiswa, bahwa pendidikan bukan hanya tentang belajar di dalam kelas, tetapi juga tentang memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat. (Asmadi/Humas)