email : mail@unizar.ac.id

Baiq Diah Fitasari, S.Si., M.Sc: Mengabdi untuk Petani, Meningkatkan Produktivitas Pertanian

Baiq Diah Fitasari, S.Si., M.Sc saat ditemui di ruang kerjanya, pada Selasa (06/08/24)

UNIZAR NEWS, Mataram – Di dalam ruangan Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR), ada sosok akademisi yang sangat inspiratif, Baiq Diah Fitasari, S.Si., M.Sc. Lahir di Mataram pada 11 Mei, Baiq Diah tidak hanya berperan sebagai Sekretaris BPM UNIZAR, tetapi juga sebagai dosen di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Beliau juga merupakan salah satu dosen UNIZAR penerima pendanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat Tahap Kedua Hibah Kemendikbudristek Tahun 2024. 

Dengan latar belakang pendidikan S1 dari Universitas Mataram (2006-2011) dan S2 dari Universitas Gadjah Mada (2012-2014), ia memiliki dedikasi tinggi dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu kontribusi terbarunya adalah pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada pencegahan virus tungro pada tanaman padi. “Pengabdian ini adalah implementasi dari penelitian terdahulu pada tahun 2019 tentang dekomposisi virus tungro. Jadi, pada tahun ini saya mencoba mengajukan pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan memberikan pemahaman kepada petani untuk dapat mencegah serangan virus agar memaksimalkan produksi dan produktivitas,” jelas Baiq Diah saat diwawancarai Staf Humas dan Publikasi UNIZAR, pada Selasa (06/08/24).

Virus tungro adalah salah satu ancaman serius bagi petani padi, dan pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan petani dengan pengetahuan dan strategi pencegahan yang efektif. “Tidak ada tantangan besar dalam menjalankan pengabdian ini, karena dukungan dari semua pihak sangat baik,” ungkapnya dengan senyum.

Peran aktif mahasiswa Prodi Biologi Fakultas MIPA UNIZAR juga menjadi bagian penting dari keberhasilan program ini. Baiq Diah menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat. “Mahasiswa sangat mengambil peran penting untuk jalannya pengabdian kepada masyarakat. Agar mereka juga dapat mengetahui masalah yang dihadapi oleh petani dan juga sebagai bahan pembelajaran mahasiswa di lapangan,” tambahnya.

Menurut Baiq Diah, setiap program pengabdian kepada masyarakat harus memiliki tindak lanjut yang jelas. “Setiap pengabdian kepada masyarakat pasti ada tindak lanjut. Saya akan sesuaikan dengan road map penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang sudah dibangun selama ini,” jelasnya. Hal ini menunjukkan komitmennya untuk memastikan bahwa hasil dari program ini tidak hanya berhenti pada tahap implementasi awal, tetapi terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

Baiq Diah Fitasari adalah contoh nyata seorang akademisi yang tidak hanya berfokus pada dunia akademis, tetapi juga pada pengabdian nyata kepada masyarakat. Melalui program-program seperti ini, ia berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi petani dan meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia. Semoga semangat dan dedikasinya dapat menginspirasi lebih banyak akademisi dan mahasiswa untuk terlibat aktif dalam program pengabdian kepada masyarakat. (Asmadi/Humas)