email : mail@unizar.ac.id

Biro Akademik UNIZAR Gelar Evaluasi Kurikulum Berbasis Merdeka Belajar pada Prodi Pendidikan Dokter

Hadirin kegiatan FGD Kurikulum Berbasis Merdeka Belajar untuk Prodi Pendidikan Dokter FK UNIZAR berfoto bersama di Aula Abdurrahim UNIZAR, pada Jumat (24/05/24)

UNIZAR NEWS, Mataram – Bertempat di Aula Abdurrahim Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR), kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang Kurikulum Berbasis Merdeka Belajar untuk Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran (FK) UNIZAR berlangsung dengan sukses. Acara yang dimulai pukul 09.00 WITA, pada Jumat (24/05), ini menghadirkan sejumlah tokoh penting dan pakar di bidang pendidikan kedokteran.

Acara yang diselenggarakan oleh Biro Akademik UNIZAR ini dihadiri oleh narasumber terkemuka, yaitu Prof. Dr. Rosdiana Natzir, Ph.D., SpBiok, Dosen FK Universitas Hasanuddin Makassar, dan Dr. Insan Sosiawan A. Tunru, Ph.D., Dosen FK Universitas YARSI Jakarta. Diskusi tersebut dipandu oleh moderator yang berpengalaman, dr. Ida Ayu Made Mahayani, M.Biomed.

Para tokoh penting yang hadir di antaranya Ketua dan Anggota Dewan Pembina Yayasan Pesantren Luhur Al-Azhar, Ketua Senat Akademik UNIZAR, Rektor UNIZAR, Wakil Rektor I UNIZAR, Kepala dan Sekretaris BPM UNIZAR, Kepala Biro Akademik UNIZAR, Dekan FK UNIZAR, serta Wakil Dekan I, II, dan III FK UNIZAR.

Dalam sambutannya, Rektor UNIZAR, Dr. Ir. Muh. Ansyar, MP., menyampaikan pentingnya kurikulum yang adaptif dan sesuai dengan visi misi fakultas. “Kurikulum ini merupakan penjabaran dari tujuan kita, kita tujukan untuk apa mahasiswa kita, oleh karena itu harus mengacu kepada visi misi dari fakultas. Kita harus mengantisipasi adanya perubahan karena perkembangan yang cepat di era ini. Oleh karena itu, kurikulum ini nanti kita usahakan untuk sering dievaluasi agar bisa mengantisipasi perubahan dan perkembangan kebutuhan di masa mendatang,” ujarnya.

Dr. Ansyar juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran kedua narasumber yang akan membantu mengevaluasi dan memberikan masukan terhadap kurikulum yang ada. Dengan membuka acara secara resmi, ia mengucapkan, “Bismillahirrahmanirrahim,” sebagai tanda dimulainya diskusi.

Kegiatan FGD ini merupakan langkah strategis UNIZAR dalam memperbaiki dan mengembangkan kurikulum pendidikan dokter berbasis merdeka belajar. Diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan kurikulum yang lebih relevan dan mampu menjawab tantangan di dunia kesehatan yang terus berkembang.

Dengan adanya masukan dari para ahli dan akademisi berpengalaman, UNIZAR berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi dan pembaruan kurikulum secara berkala. Hal ini bertujuan agar lulusan Fakultas Kedokteran tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis yang kuat, tetapi juga keterampilan praktis dan adaptabilitas yang tinggi dalam menghadapi dinamika dunia kesehatan global. Diharapkan, langkah ini akan memperkuat posisi UNIZAR sebagai institusi pendidikan yang unggul dan inovatif, mampu mencetak dokter-dokter yang kompeten, beretika, dan siap berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Nusa Tenggara Barat, Indonesia, dan dunia internasional. (Asmadi/Humas)