email : mail@unizar.ac.id

Dari Ruang Kampus ke Ruang Kepala Sekolah: Kisah Alumni Unizar yang Menginspirasi di SMKN 1 Labuapi

Kepala SMK Negeri 1 Labuapi

UNIZAR NEWS, Lombok Barat – Pada Kamis, 9 Maret 2023, di ruang kepala SMK Negeri 1 Labuapi, telah berlangsung wawancara eksklusif antara pihak Biro Humas, Kerjasama, dan Alumni Universitas Islam Al-Azhar (Unizar) dengan Kepala SMK Negeri 1 Labuapi, Syarifa Fadlun, S.E., M.E. Wawancara tersebut dilakukan oleh Kepala Bagian Kerjasama Unizar, yakni M. Habibullah Aminy, S.E., M.E.K., M.H.

Dalam wawancara tersebut, Syarifa Fadlun menceritakan kisahnya saat memulai kuliah di Unizar pada tahun 1986/1987 dan lulus pada tahun 1991. Ia masuk ke Unizar, melanjutkan studinya dari jurusan IPS di SMA 1 Mataram, dan langsung mengambil program studi yang sesuai dengan minatnya, yaitu Ekonomi. Menurutnya, pada saat itu, Unizar masih merintis dan berbeda dengan situasi sekarang. Setelah tamat kuliah, ia langsung dipanggil oleh Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Unizar pada saat itu, Alm. Drs. M. Nur Asikin Amin, untuk mengajar di Unizar. Menariknya, mata kuliah yang diajarkannya adalah mata kuliah yang pernah diambil saat kuliah, kepada teman-temannya sendiri.

Kini, Syarifa Fadlun telah menjadi Kepala Sekolah di SMK Negeri 1 Labuapi selama kurang lebih 1,5 tahun. Sebelumnya, beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi di SMK Negeri 2 Mataram. Dalam wawancara ini, beliau juga menjelaskan tentang 3 (tiga) tugas pokok Kepala Sekolah.

“Tugas pokok Kepala Sekolah dimanapun ada 3, yaitu Manajerial, Supervisi, dan Kewirausahaan. Fokus pada tiga hal tersebut. Bagaimana kita memimpin dan me-manage seluruh stakeholder di sekolah, itu termasuk manajerial. Membagi tugas Wakil Kepala (Waka) Sekolah pun, saya harus terampil. Kompeten tidak orang ini menjadi Waka Humas, Kesiswaan, Kurikulum, atau Sarana?! Saya juga memilih Kepala Program Keahlian (Kaprog) di jurusan masing-masing. Terkait supervisi, saya mensupervisi guru-guru dengan rubrik yang lengkap,” jelasnya.

Syarifa Fadlun juga menceritakan bahwa ia mengajar tentang kepemimpinan kepada siswa-siswa dan mendorong mereka untuk berpikir kreatif dan mandiri, sehingga tidak hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah.

“Saya mengajar leadership juga kepada anak-anak siswa. Kita harus berpikir agar tidak hanya menunggu bantuan pemerintah, tapi apa yang bisa kita hasilkan dari sekolah ini. Apalagi sekarang sudah ada program yang diluncurkan oleh Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, yaitu program 1 siswa 1 usaha,” ungkapnya.

Di akhir wawancara, Syarifa Fadlun memberikan saran kepada seluruh civitas Universitas Al-Azhar untuk tetap memperhatikan akreditasi, prestasi, dan promosi. Ia menekankan pentingnya memperbaharui informasi agar bisa bersaing dengan Universitas swasta yang semakin banyak jumlahnya di Indonesia.

Wawancara ini memberikan inspirasi tentang pentingnya pendidikan bagi perjalanan karir seseorang, selain juga tentu saja pentingnya kerjasama antara Universitas dan Sekolah untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas dan mandiri. Kita semua berharap bahwa kerjasama semacam ini dapat terus terjalin dan berkembang di masa depan, sehingga pendidikan di Indonesia semakin maju dan berkualitas. (Adi Prayuda/Humas)