email : mail@unizar.ac.id

Darmawan Aryandani, Mahasiswa Akuntansi yang Mengedukasi Masyarakat lewat Film tentang Judi Online

Poster film Cyber Trap yang diproduksi oleh Cinta Mirah Cinema Pictures

UNIZAR NEWS, Mataram – Darmawan Aryandani, mahasiswa semester VII (Tujuh) Program Studi (Prodi) Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR), telah mencuri perhatian publik dengan karyanya sebagai pemeran utama dalam film pendek bertema judi online. Lahir di Rumbuk, Lombok Timur pada 13 Januari 2003, Darmawan merupakan putra dari pasangan Sitinurlaeli dan Alm. Kusnadi.

Ketika diwawancarai secara eksklusif oleh Staf Humas dan Publikasi UNIZAR, pada Rabu (17/07/24), apa yang mendorongnya untuk mengangkat tema judi online dalam filmnya, Darmawan menjelaskan, “Saat ini banyak orang yang terjebak dalam judi online, termasuk polisi. Kami ingin menyadarkan masyarakat agar menjauhi judi online, karena dampaknya sangat merusak, mulai dari depresi hingga hampir bunuh diri.”

Untuk memahami dunia judi online, Darmawan dan tim melakukan wawancara langsung dengan para pelaku yang terjerat kasus ini. “Kami belajar dari pengalaman mereka yang terpuruk karena judi online, hingga merelakan perhiasan istri mereka demi bermain judi. Dari situ, kami menyusun naskah dan memulai produksi,” kata Darmawan.

Melalui film ini, Darmawan berharap bisa mengubah pola pikir masyarakat tentang judi online. “Kami ingin mereka sadar betapa pentingnya menghargai uang dan menggunakannya untuk hal-hal yang bermanfaat, bukan untuk berjudi,” tegasnya.

 

Darmawan Aryandani (kiri) saat diwawancarai oleh Staf Humas dan Publikasi UNIZAR di taman UNIZAR, pada Rabu (17/07/24)

Dalam film, Darmawan menggambarkan karakternya sebagai seseorang yang awalnya menang dalam judi, namun akhirnya kalah dan kehilangan segalanya, hingga terpaksa mencuri. “Ini untuk menunjukkan betapa merusaknya judi online terhadap mental dan psikologis seseorang,” jelasnya.

Tantangan terbesar dalam produksi film ini adalah mengekspresikan emosi dengan tepat. “Perpindahan ekspresi dari senang, sedih, hingga depresi sangat menantang,” ungkap Darmawan. Film ini mengambil lokasi di sekitar Mataram, seperti Ampenan, Karang Pule, dan Jalan Lingkar.

Film pendek ini hanya sebagian dari proyek Darmawan dan tim yang lebih besar lagi. “Kami bekerja sama dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan, red) NTB untuk membuat film panjang yang membahas bank-bank yang meresahkan warga di sini,” tambahnya.

Sekalipun aktivitas Darmawan cukup padat di luar kampus, anak ketiga dari enam bersaudara ini tetap aktif mengikuti kegiatan belajar di UNIZAR. Ketika ditanya kenapa memilih UNIZAR sebagai tempat kuliah, Darmawan menjelaskan alasannya, “UNIZAR menawarkan kualitas pendidikan yang mumpuni, fasilitas lengkap, dosen berpengalaman, dan lingkungan Islami yang mendukung perkembangan spiritual,” ujar Darmawan. “Selain itu, banyak kegiatan ekstrakurikuler di sini yang membantu mengembangkan bakat, dan lulusannya memiliki reputasi bagus di dunia kerja.”

Film pendek Darmawan dan tim dapat dilihat di Instagram melalui link ini.

Darmawan Aryandani dengan karya filmnya telah memberikan kontribusi berarti dalam menyadarkan masyarakat tentang bahaya judi online. Semoga karya-karyanya ke depan terus menginspirasi banyak orang. (Asmadi/Humas)