email : mail@unizar.ac.id

Dosen UNIZAR Raih Pendanaan Program Kosabangsa 2024: Tingkatkan Potensi Pangan Lokal untuk Atasi Stunting di Desa Genggelang

Para dosen UNIZAR penerima pendanaan Program Kosabangsa 2024: Rosalina Edy Swandayani, S.Si., M.Si, Dr. Alvin Juniawan, M.Si, dan dr. Halia Wanadiarti, M.Si

UNIZAR NEWS, Mataram – Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) kembali menunjukkan prestasi dalam dunia akademik dan pengabdian masyarakat melalui partisipasi aktif dosen-dosennya dalam Program Kolaborasi Sosial Membangun Bangsa (Kosabangsa) tahun 2024. Tiga dosen UNIZAR, yakni Dr. Alvin Juniawan, M.Si, Rosalina Edy Swandayani, S.Si., M.Si, dan dr. Halia Wanadiarti, M.Si, menjadi penerima pendanaan program ini dengan fokus pengabdian yang sangat relevan: Menanggulangi stunting di daerah rawan bencana, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara.

Dr. Alvin Juniawan, M.Si, selaku Ketua Pelaksana program, saat ditemui oleh Staf Humas dan Publikasi UNIZAR pada Rabu (04/09/24), menyampaikan bahwa inspirasi utama dalam mengikuti Program Kosabangsa adalah dorongan untuk berkolaborasi antarakademisi, industri, dan pemerintah. Tujuannya tidak hanya sekadar publikasi akademik, melainkan juga mengaplikasikan teknologi yang berdampak langsung pada masyarakat. “Program ini menjadi sarana hilirisasi dan transfer teknologi yang diharapkan dapat memberi manfaat nyata. Fokus utama kami adalah peningkatan potensi sumber daya pangan lokal sebagai langkah untuk menurunkan angka stunting di daerah rawan bencana gempa, seperti di Desa Genggelang,” ungkapnya.

Dalam program ini, teknologi tepat guna menjadi andalan, dengan harapan dapat meningkatkan pemanfaatan pangan lokal sebagai bahan makanan tambahan untuk mengatasi stunting pada balita dan anak-anak di desa tersebut. Sentuhan inovasi yang dilakukan diharapkan mampu memberikan dampak positif, tidak hanya pada anak-anak, tetapi juga pada potensi sumber daya desa.

Rosalina Edy Swandayani, S.Si., M.Si, anggota tim pelaksana, menambahkan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam program ini sangat penting. Ada tujuh mahasiswa dari Program Studi Biologi dan Pendidikan Dokter yang turut terlibat, mulai dari survei lokasi, pelatihan, hingga penyusunan laporan. “Kegiatan ini akan dikonversi menjadi 6 SKS dalam skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sehingga mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung dalam pengabdian kepada masyarakat,” jelasnya.

Ketiga dosen penerima pendanaan Program Kosabangsa 2024 berfoto di depan Kantor Desa Gegelang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara

Selain itu, masyarakat yang terlibat sebagai mitra dalam program ini berasal dari kelompok petani dan peternak. Mereka akan dilatih tentang cara memanfaatkan pangan lokal, seperti talas, dan membuat olahan dari susu kambing etawa. “Kami akan memberikan pelatihan tentang cara mengolah hasil ternak dan pertanian, serta menyediakan alat-alat seperti solar dryer untuk mempermudah pengeringan hasil pertanian unggul seperti kopi, cengkeh, dan cokelat, serta alat pasteurisasi susu kambing yang bisa diolah menjadi berbagai produk, seperti susu dengan berbagai rasa, keju, dan sabun,” tambah Rosalina.

Dalam wawancara, dr. Halia Wanadiarti, M.Si mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi selama proses pelaksanaan program. Tantangan terbesar, menurutnya, adalah mencari dan menyesuaikan paten dari perguruan tinggi pendamping yang relevan dengan permasalahan desa. “Selain itu, kami harus memastikan bahwa proposal kami lolos tahap administrasi tanpa mengabaikan substansinya. Itu adalah langkah awal yang penting untuk memastikan keberhasilan program ini,” jelas dr. Halia.

Namun, ia optimis bahwa dampak jangka panjang dari program ini akan membawa perubahan besar bagi masyarakat Desa Genggelang. “Kami berharap, melalui pengetahuan, keterampilan, dan teknologi yang diberikan, desa ini bisa mandiri dalam meningkatkan potensinya sendiri. Lebih jauh lagi, kami ingin Desa Genggelang menjadi desa binaan UNIZAR di masa depan,” tutup dr. Halia.

Dengan dedikasi yang tinggi dari para dosen dan mahasiswa, serta kolaborasi erat antara akademisi, industri, dan masyarakat, Program Kosabangsa 2024 ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam mengatasi masalah stunting dan memberdayakan masyarakat di kawasan Kabupaten Lombok Utara. (Asmadi/Humas)