UNIZAR NEWS, Mataram – Pada Sabtu, 27 April 2024, Aula Abdurrahim Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) menjadi saksi dari sebuah langkah penting bagi Fakultas Kedokteran (FK) UNIZAR. Workshop Meta Analisis yang digelar oleh Bidang III fakultas tersebut menarik perhatian tidak hanya dari para dosen, tetapi juga dari para praktisi kesehatan di lingkungan Rumah Sakit Pendidikan UNIZAR.
Workshop ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Rektor UNIZAR, Dekan Fakultas Kedokteran, serta para Wakil Dekan. Dalam sambutan, Ketua Panitia, drg. Abdillah Adipatria B. Azhar, M.Bmd, menjelaskan bahwa workshop ini merupakan tahap awal dari tiga tahap yang direncanakan. Dengan peserta yang berjumlah 43 (empat puluh tiga) orang, workshop ini diharapkan dapat menghasilkan kelompok-kelompok riset yang akan bekerja sama dalam penyusunan penelitian menggunakan metode meta analisis.
“Cakupan kegiatan ini masih dalam ruang lingkup dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar, tetapi tidak menutup kemungkinan akan diadakan workshop yang sama untuk para DPK di lingkungan rumah sakit pendidikan FK UNIZAR. Kegiatan workshop hari ini merupakan kegiatan awal dari tiga tahapan. Peserta workshop hari ini akan disaring dan dikelompokkan menjadi kelompok-kelompok riset sesuai dengan minat dan bidang keilmuannya masing-masing,” ujar drg. Abdi.
Beliau menambahkan, “Kelompok riset ini nantinya akan mengikuti tahap kedua, yaitu pendampingan penyusunan penelitian menggunakan metode meta analisis. Tahap ketiga dari workshop ini adalah pendampingan penyusunan artikel yang akan dipublikasikan di jurnal ilmiah ataupun prosiding. Harapan kami, diantara artikel ilmiah yang telah disusun oleh para dosen yang telah sampai ke tahap ketiga, ada yang mampu tembus Sinta 1, 2, dan Scopus. Jika hal tersebut dikerjakan, maka jumlah luaran publikasi FK UNIZAR akan meningkat.
Menyambut inisiatif ini, Dekan FK UNIZAR, dr. Mutiara Budi Azhar, SU., M.MedSc., menekankan pentingnya partisipasi dalam acara ini sebagai langkah awal menuju peningkatan karya ilmiah, baik di jurnal nasional maupun internasional di bidang kesehatan kedokteran.
“Saya himbau peserta harus lebih aktif, sementara instruktur atau fasilitator hanya mendampingi. Kita berharap dalam dua, tiga bulan ke depan sudah mulai bermunculan banyak artikel ilmiah yang layak dipublikasikan, minimal di SINTA 2 dan Jurnal Internasional. Itu akan membuat kampus kita terdengar lebih lantang berbicara. Dan kita juga menjunjung tinggi nama kampus yang bagus ini, Universitas Islam Al-Azhar.”
Menurut beliau, yang juga di dalam nama lengkapnya terdapat kata Azhar, kata tersebut berarti “bunga”. Ada juga yang mengartikan “shining” atau “brilliant“. Beliau berharap Universitas Islam Al-Azhar betul-betul cemerlang, bersinar terang, menjadi perhatian dunia akademik tingkat nasional, maupun internasional.
Beliau juga menguatkan pesan dalam sambutannya dengan menceritakan pengalamannya ketika membantu mahasiswanya membuat kata pengantar, “Saya dulu pernah membantu mahasiswa membuat Kata Pengantar dengan memplesetkan novel karya Azhari Siregar, “Cintaku di Kampus Biru” menjadi “Cintaku di Kampus Bisu”. Apa yang dimaksud dengan Kampus Bisu? Kampus itu berbicara dengan tulisan. Tanpa tulisan, tanpa karya ilmiah, kampus itu bisu. Tujuan pelatihan pada hari ini adalah membuat kampus kita “berbicara” dengan lantang, dengan percaya diri, hingga didengar oleh dunia akademik, di tingkat nasional maupun internasional.”
Acara diawali dengan pemberian sertifikat kepada dua narasumber, yakni dr. Sukandriani Utami, M.M., dan Ayu Anulus, S.ST., M.K.M., serta moderator, Dewi Utary, S.K.M., M.M., M.K.M. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Rektor UNIZAR, Dr. Ir. Muh. Ansyar, MP., yang juga turut mendampingi Dekan Fakultas Kedokteran.
Semangat dan antusiasme peserta workshop menjadi dorongan utama dalam melangkah ke tahap-tahap selanjutnya dari acara ini. Harapan besar tersemat untuk menghasilkan artikel-artikel ilmiah yang mampu menembus jurnal-jurnal bergengsi, sehingga kontribusi Fakultas Kedokteran UNIZAR di kancah internasional semakin diakui dan diapresiasi. (Asmadi/Humas)