UNIZAR NEWS, Mataram – Suasana Gedung Teater Ahmad Firdaus Sukmono Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) penuh dengan kebahagiaan para wisudawan dan keluarga, pada Sabtu (21/12/24). Di tengah kemeriahan acara wisuda, salah satu wisudawan terbaik dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fitria Aulia, SE, membagikan kisah perjalanannya yang penuh inspirasi.
Fitria, gadis kelahiran Dusun Petitik, Desa Pelambek, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, lahir pada 30 Agustus 2002. Anak dari pasangan Jekki Hidayat dan Johariah ini menempuh perjalanan luar biasa hingga berhasil meraih gelar sarjana ekonomi dengan predikat cum laude.
Dalam wawancaranya, Fitria mengisahkan awal mula perjuangannya untuk kuliah. “Awalnya saya merasa tidak ada kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas karena kondisi ekonomi keluarga. Namun, guru SMA saya menawarkan saya untuk mencoba mendaftar di UNIZAR melalui jalur beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP),” tutur Fitria.
Dengan tekad yang kuat, Fitria mengikuti proses pendaftaran dan seleksi. “Alhamdulillah, saya diterima dan mendapat beasiswa KIP,” kenangnya penuh rasa syukur. Keberhasilan ini menjadi langkah awal perjalanan akademik yang penuh tantangan namun membuahkan hasil manis di UNIZAR.
Menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus menjadi tantangan terbesar Fitria di awal kuliah. Ia harus belajar beradaptasi dengan teman-teman, lingkungan baru, dan dinamika perkuliahan. “Awalnya sulit, tapi saya terus mencoba dan akhirnya terbiasa,” ujarnya.
Salah satu momen paling berkesan terjadi saat ia harus menghadapi ujian akhir semester (UAS) dalam kondisi yang tidak ideal. “Hari itu saya mengalami kecelakaan kecil di perjalanan menuju kampus. Saya terluka dan berdarah, tapi saya tetap memaksakan diri untuk mengikuti ujian,” ungkapnya. Peristiwa itu menjadi simbol semangat juang Fitria yang pantang menyerah.
Bagi Fitria, orang tuanya adalah sumber inspirasi terbesar. “Melihat kerja keras mereka tanpa kenal lelah membuat saya termotivasi untuk berjuang lebih keras demi membahagiakan mereka,” ucapnya dengan mata berbinar.
Johariah, ibunda Fitria, turut membagikan kisah perjuangan keluarga mereka. “Awalnya, kami kesulitan secara ekonomi untuk menyekolahkan Fitria ke perguruan tinggi. Namun, Tuhan memberikan jalan hingga hari ini ia bisa wisuda dengan predikat cum laude. Saya sangat bangga,” kata Johariah, tak mampu menyembunyikan haru.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada UNIZAR. “Fasilitasnya lengkap, gedung-gedungnya mewah, termasuk gedung teater ini. UNIZAR adalah tempat yang sangat bagus untuk pendidikan anak-anak kita,” pujinya.
Setelah wisuda, Fitria berencana mengikuti pelatihan bahasa Inggris di Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai persiapan untuk mengejar beasiswa S2. “Saya ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi agar bisa terus berkembang,” ujarnya penuh semangat.
Kepada teman-teman yang masih berjuang di bangku kuliah, Fitria berpesan, “Jangan mudah menyerah, dari mana pun kita berasal, tetaplah berjuang hingga meraih apa yang kita impikan.”
Kisah Fitria Aulia bukan hanya menjadi inspirasi bagi mahasiswa UNIZAR, tetapi juga membuktikan bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan doa, tidak ada yang tidak mungkin. Perjalanan dari dusun kecil di Lombok Tengah hingga menjadi wisudawan terbaik di UNIZAR adalah bukti nyata bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih mimpi. (Asmadi/Humas)