UNIZAR NEWS, Mataram – Puluhan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) menghadiri kuliah umum yang diselenggarakan di Kompleks Pergudangan BULOG Dasan Cermen, Mataram, pada Senin (03/06/24). Materi kuliah ini disampaikan oleh F. Dyan Istifana, Manager Pengadaan Perum BULOG Kanwil NTB, dengan fokus utama pada tata kelola beras oleh Perum BULOG.
Dalam kuliah umum ini, F. Dyan Istifana menjelaskan peran Perum BULOG dalam menjaga ketahanan pangan di Indonesia, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015 yang menggariskan tiga pilar utama: ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas.
Sebagai pilar ketersediaan, Perum BULOG melaksanakan kebijakan pembelian gabah/beras dalam negeri (DN) sesuai ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Melalui pengadaan gabah/beras DN, BULOG menjaga harga di tingkat petani dan memastikan kecukupan stok beras. Sebagai pilar keterjangkauan, BULOG menyediakan dan menyalurkan beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah melalui program-program seperti Bansos dan Bapang. Sebagai pilar stabilitas, BULOG juga bertugas untuk menjaga stabilitas harga beras dan menanggulangi keadaan darurat serta bencana. Ini dilakukan melalui pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dan program stabilisasi harga pangan (SPHP, GPM).
Dyan Istifana menjelaskan bahwa pengadaan gabah/beras oleh Perum BULOG dilakukan melalui dua skema utama: Dalam Negeri dan Luar Negeri. Penyerapan gabah/beras dalam negeri menggunakan skema PSO berdasarkan ketentuan harga dan kualitas yang diatur dalam Peraturan Badan Pangan Nasional No. 6 Tahun 2023, serta skema komersial dengan pembelian sesuai harga pasar. Pengadaan beras luar negeri dilakukan sesuai dengan surat penugasan atau persetujuan pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan dalam negeri.
Kuliah umum ini juga memperkenalkan dua proyek besar yang mendukung tata kelola beras: RTR dan MRMP. Proyek RTR (Rice to Rice ) dibangun di tujuh lokasi di Indonesia, termasuk Lombok Timur NTB dengan nilai investasi Rp 13,6 Miliar. Proyek ini dilengkapi dengan mesin Yong Xiang dari RRC yang memiliki kapasitas 6 ton/jam dan Colour Sorter. Proyek MRMP (Modern Rice Milling Plant) dibangun di sepuluh lokasi di Indonesia, termasuk Sumbawa NTB dengan nilai investasi Rp 80 Miliar. Proyek ini dilengkapi dengan mesin penggilingan dan pengemasan berkapasitas 6 ton/jam, mesin dryer kapasitas 30 ton/hari sebanyak 4 unit, dan SILO berkapasitas 2.000 ton sebanyak 3 unit.
Kuliah umum ini merupakan implementasi kerja sama antara FEB UNIZAR dengan Perum BULOG Kanwil NTB dan memberikan wawasan mendalam kepada mahasiswa tentang peran vital Perum BULOG dalam menjaga ketahanan pangan nasional. F. Dyan Istifana menekankan pentingnya strategi yang solid dan infrastruktur modern dalam mengelola tata kelola beras di Indonesia. Para mahasiswa FEB UNIZAR diharapkan dapat memahami dan mengaplikasikan pengetahuan ini dalam studi dan karier mereka di masa depan. (Asmadi/Humas)