email : mail@unizar.ac.id

Lalu Ahmad Ismail, Alumni UNIZAR Yang Sukses di Dunia Politik

Lalu Ahmad Ismail, SH, Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, saat ditemui Staf Humas dan Publikasi UNIZAR di kediamnya, pada Rabu (26/02/25)

UNIZAR NEWS, Mataram – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) secara resmi melepas empat mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan untuk mengikuti program magang di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pelepasan ini berlangsung di Kantor BPS NTB pada Senin pagi, 3 Maret 2025, pukul 08.30 WITA.

Lahir di Sekotong pada 30 Januari 1985, Lalu Ahmad Ismail tumbuh dan menempuh pendidikan dasar hingga menengah di daerahnya. Kecintaannya terhadap dunia hukum membawanya ke UNIZAR, yang menurutnya merupakan kampus dengan lingkungan pendidikan yang nyaman dan berkualitas. “Saya tertarik kuliah di UNIZAR karena banyak teman-teman saya juga kuliah di sana. Pendidikan di UNIZAR bagus, enak, dan nyaman untuk menuntut ilmu. Ilmu yang saya dapatkan di UNIZAR sangat membantu dalam perjalanan politik saya,” ujarnya.

Karier politiknya dimulai saat ia terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Lombok Barat pada periode 2009-2014. Kesuksesannya berlanjut dengan terpilihnya ia sebagai anggota DPRD Provinsi NTB selama dua periode, yakni 2019-2024 dan 2024-2029. Lalu Ahmad Ismail menegaskan bahwa bekal ilmu hukum yang diperolehnya di UNIZAR menjadi modal penting dalam mengemban tugas sebagai wakil rakyat. Selain ilmu, ia juga mendapatkan jaringan luas yang mendukung karier politiknya.

Ketika ditanya mengenai motivasinya terjun ke dunia politik, Lalu Ahmad Ismail menegaskan bahwa keinginannya adalah untuk membangun daerah asalnya, terutama Kecamatan Lembar dan Kecamatan Sekotong. “Dulu, wilayah Sekotong dianggap terpencil, masyarakatnya dianggap awam dan kurang berpendidikan. Saya ingin membuktikan bahwa Sekotong bisa maju, masyarakatnya bisa berpendidikan, dan tidak seperti anggapan banyak orang,” jelasnya. Ia berharap ada perguruan tinggi di Sekotong agar generasi muda di sana tidak perlu jauh merantau untuk mendapatkan pendidikan tinggi. “Kalau saja ada universitas di Sekotong, tentu saya akan kuliah di sana,” tambahnya.

Selama menjadi anggota DPRD, Lalu Ahmad Ismail banyak memperjuangkan program infrastruktur, seperti pembangunan jalan dan drainase. Ia menjelaskan bahwa setiap anggota DPRD memiliki pokok pikiran (pokir) yang berbeda-beda, dan dirinya lebih banyak mengalokasikan pokir untuk pembangunan infrastruktur yang dirasa sangat dibutuhkan masyarakat.

Selain itu, sebagai lulusan hukum, ia juga aktif membantu masyarakat dalam menyelesaikan berbagai permasalahan hukum dengan pendekatan yang lebih humanis. “Tidak semua kasus hukum harus diselesaikan dengan pidana. Kalau bisa dengan musyawarah dan penyelesaian kekeluargaan, maka itu lebih baik, kecuali untuk kasus-kasus besar seperti pembunuhan, pemerkosaan, atau narkoba,” paparnya.

Lalu Ahmad Ismail juga mengajak mahasiswa, terutama dari Fakultas Hukum UNIZAR, untuk terlibat dalam politik jika ingin melihat daerahnya maju. Menurutnya, politik adalah alat yang efektif untuk membangun daerah. “Kalau ingin dusun atau desa kita maju, kita harus ikut berperan dalam politik, mulai dari tingkat dusun hingga desa. Jangan ragu untuk ikut dalam pencalonan kepala dusun atau kepala desa,” sarannya.

Ia menekankan bahwa dunia politik membutuhkan individu yang memiliki pemahaman mendalam tentang hukum, kemampuan komunikasi yang baik, serta kepedulian terhadap masyarakat. “Menjadi pemimpin sejati bukan hanya soal jabatan atau kekuasaan, tetapi tentang bagaimana kita bisa memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” imbuhnya.

Sebagai alumni yang telah sukses di dunia politik, Lalu Ahmad Ismail berpesan kepada mahasiswa UNIZAR agar terus mengembangkan kemampuan akademik dan keterampilan kepemimpinan sejak dini. “Jangan takut untuk bermimpi besar, tetapi tetap pegang teguh integritas dan kejujuran dalam setiap langkah. Dunia ini terus berubah, dan kita harus siap dengan pengetahuan yang relevan,” pesannya.

Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam organisasi dan kegiatan sosial sebagai bagian dari pembelajaran di luar kelas. “Aktiflah di organisasi, berkontribusilah dalam kegiatan sosial, dan teruslah beradaptasi dengan perkembangan zaman,” tambahnya.

Menutup wawancara, Lalu Ahmad Ismail memberikan testimoni tentang UNIZAR sebagai universitas yang unggul dan berdaya saing. “Banyak alumni UNIZAR yang sukses di berbagai bidang, ada yang menjadi lawyer, politisi, pengusaha, dan banyak lagi. Saya yakin UNIZAR mampu bersaing dengan kampus-kampus lain di Indonesia,” ujarnya dengan penuh kebanggaan.

Perjalanan Lalu Ahmad Ismail dari mahasiswa UNIZAR hingga menjadi politisi yang berpengaruh di NTB adalah bukti nyata bahwa pendidikan yang baik dapat membuka peluang besar untuk membangun daerah dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Dengan semangat dan dedikasi yang dimilikinya, ia terus menginspirasi generasi muda untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah dan bangsa. (Asmadi/Humas)