email : mail@unizar.ac.id

UNIZAR NEWS, Mataram – Mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Islam Al-Azhar mengikuti Sekolah Pasar Modal Level II (dua) di Aula Abdurrahim, pada Selasa (20/12). Kegiatan ini berlangsung atas kerja sama FE Unizar dengan BEI (Bursa Efek Indonesia) Perwakilan NTB.

Sebagai informasi, satu bulan sebelumnya, telah berlangsung Sekolah Pasar Modal Level I yang berlangsung di tempat yang sama, pada hari Selasa (22/11). Hadir pada kesempatan tersebut adalah Kepala BEI Perwakilan NTB, Gusti Bagus Ngurah Putra Sandiana.

Sekolah Pasar Modal Level II ini merupakan lanjutan dari sekolah pasar modal sebelumnya. Mengikuti sekolah ini sudah barang tentu merupakan kesempatan yang sangat langka. Tidak semua mahasiswa Fakultas Ekonomi di suatu Universitas berkesempatan mendapatkan materi berjenjang tentang pasar modal. Adapun hal ini bisa terjadi karena di FE Unizar terdapat Galeri Investasi (GI), sebagai wadah yang berperan menyampaikan informasi pasar modal terkini dan memfasilitasi praktek langsung bertransaksi di pasar modal.

Dr. Baehaqi, S.Si., M.Pd., M.M sebagai Pembina GI Unizar, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa beliau terinspirasi oleh pesan dari Ketua Yayasan Pesantren Luhur Al-Azhar, Dr. Ir. H. Nanang Samodra, KA., M.Sc.

“Saya terinspirasi oleh pesan dari Ketua Yayasan Pesantren Luhur Al-Azhar saat memberi sambutan di acara wisuda Unizar ke-72 kemarin. Beliau berharap banyak untuk kita majukan Galeri Investasi ini. Tidak hanya pada level pelatihan, tetapi juga secara teknis-praktisnya harus lebih maju,” ungkap mantan Sekretaris Daerah Lombok Barat ini.

Dekan FE Unizar, Muh. Sayuti, S.E., M.M., menyambut baik apa yang disampaikan Pembina GI Unizar. Beliau bahkan memuji karakter Dr. Baehaqi yang memiliki etos kerja yang tinggi.

“Dr. Baehaqi dulunya adalah seorang Sekda yang sangat gigih dalam berkarya memajukan Lombok Barat. Beliau ini jam istirahatnya hanya 4 jam dalam 24 jam. Tidurnya beliau jam 02.00, kemudian jam 05.00 sudah bangun, lanjut beraktivitas sampai sore,” ujar Mr. Say, sapaan akrab Dekan FE Unizar ini.

Mr. Say juga menegaskan kembali bahwa GI ini harus dikembangkan karena merupakan icon Fakultas Ekonomi Unizar. Bahkan Rektor Unizar, Dr. Ir. Muh. Ansyar, MP., berpesan bahwa yang menjadi pengurus GI haruslah orang yang giat bekerja dan berkomitmen untuk memajukan GI, bukan hanya sekedar numpang nama saja.

Executive Trainer BEI NTB, Arta Sasmita, membuka materi Sekolah Pasar Modal Level II kepada para mahasiswa FE Unizar dengan sebuah riset dari peneliti Rusia.

Executive Trainer BEI NTB, Arta Sasmita, saat memberikan materi Sekolah Pasar Modal Level II kepada para Mahasiswa FE Unizar di Aula Abdurrahim, pada Selasa (20/12)

“Saya baca artikel tadi pagi, ada peneliti dari Rusia yang meneliti tentang economic psychology. Setidaknya terdapat 3 hal yang membuat wanita akan tetap bersama pria. Yang pertama adalah status. Yang kedua adalah fisik. Yang ketiga adalah harta. Jadi, ada 92,8% wanita menjawab harta, status, dan fisik. Nah, dari tiga hal tersebut, kita akan bahas 1 hal yang akan menyelamatkan pria untuk bisa bermartabat di hadapan wanita, yakni harta,” beber Arta.

Arta juga memberi motivasi terkait investasi kepada para mahasiswa dengan mengambil contoh salah satu orang terkaya di Indonesia, yakni Sandiaga Uno. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI tersebut, 90% kekayaannya ada di pasar modal. Dari 90% itu, 80%-nya ada di saham, dan 20%-nya ada di obligasi dan reksa dana.

Banyak materi penting terkait pasar modal disampaikan oleh executive trainer BEI NTB pada pagi hari ini, termasuk juga tentang Jakarta Islamic Index (JII), yang merupakan salah satu indeks saham yang ada di Indonesia. Jakarta Islamic Index menghitung indeks harga rata-rata saham untuk jenis saham-saham yang memenuhi kriteria syariah.

Para mahasiswa FE Unizar pun begitu antusias mengikuti pembelajaran sekolah pasar modal ini. Hadir juga mengikuti acara tersebut, diantaranya Wakil Dekan I, Kaprodi Akuntasi, dan segenap dosen FE Unizar. Keseluruhan acara berlangsung dengan lancar, ditutup dengan tanya jawab dan diskusi. (Adi Prayuda/Humas)

Berita Terkait