email : mail@unizar.ac.id

Mahasiswa FK Unizar ini Sukses Memukau di FIMA International Camp 2023

UNIZAR NEWS, Malaysia – Pada tanggal 29 Juli hingga 3 Agustus 2023 lalu, Hulu Langat, Selangor, menjadi saksi atas kejayaan FIMA (Federation of Islamic Medical Associations) International Camp for Medical Students 2023. Lebih dari ratusan delegasi dari berbagai belahan dunia berkumpul untuk acara yang bertujuan memperkuat jaringan dan pengetahuan di kalangan mahasiswa bidang kesehatan dan kedokteran internasional. 

Indonesia mengirimkan 20 delegasi terbaiknya. Salah satu delegasinya adalah Mochammad Haidyr Dzikrurrohman, atau yang akrab disapa Dzikro, yang merupakan perwakilan dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Al-Azhar (Unizar), yang juga merupakan satu-satunya perwakilan dari Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sebagai mahasiswa semester VI (enam) FK Unizar, Dzikro tidak hanya memiliki kemampuan akademis yang luar biasa, tetapi juga memiliki hobi dalam dunia fotografi dan olahraga, khususnya futsal. Dengan semangat yang tinggi, anak pertama dari tiga bersaudara ini mampu mengatasi tantangan awal di acara internasional ini. Ia pun berkisah tentang pertemuan tak terduga dengan seorang delegasi dari Uganda, Jauhar, yang ternyata adalah orang penting dalam acara tersebut.

“Di awal kedatangan, saya bertemu dengan teman dari Uganda, namanya Jauhar. Saya nyaman berkomunikasi dengan dia karena pronunciation-nya bagus, sehingga memudahkan saya listening. Dia juga mampu berbasa arab fushah, sehingga komunikasi dengan dua bahasa pun tercapai. Sepanjang kami bertukar cerita, saya baru tahu ternyata umurnya 29 tahun. Yah, saya pun jadi kaget ternyata umur kami terpaut jauh. Keesokan harinya, ketika overview acara, saya kaget karena melihat dia menjadi orang yang menjelaskan kegiatan selama di sana. Usut punya usut, dia adalah wakil presiden di acara tersebut. Saya pun senang bisa menjadi teman dekat wakil presiden acara tersebut, Jauhar,” ungkap Dzikro.

Pembukaan acara diwarnai dengan keindahan bacaan Al-Qur’an yang disajikan oleh Dzikro, yang juga seorang qori berbakat. Tidak hanya mampu melantunkan ayat-ayat suci dengan tajwid yang sempurna, Dzikro juga menjalin hubungan erat dengan para delegasi lainnya dari berbagai negara. Kegiatan selama acara beragam dan bervariasi, termasuk diskusi kelompok kecil, pertukaran budaya, hingga pelatihan bantuan hidup dasar (BHD).

“Pagi harinya biasanya ada kultum dan dibuatkan small group discussion untuk diskusi masalah kesehatan yang ada di berbagai negara. Sore hari diisi dengan outbound, medical check up gratis untuk masyarakat sekitar, dan pelatihan bantuan hidup dasar. Malamnya ada culture night, jadi masing-masing delegasi dari tiap negara mempertunjukkan budaya masing-masing negaranya. Dari Indonesia, kami menampilkan drama tentang perjuangan merebut kemerdekaan Republik Indonesia. Selain itu, ada sharing makanan juga, jadi kami bisa tahu variasi rasa makanan dari berbagai negara,” cerita pria kelahiran Tegal ini.

Selain bercita-cita menjadi seorang dokter, ternyata Dzikro memiliki impian yang lebih besar. Ia ingin mendirikan Pondok Pesantren. Dzikro memandang bahwa menjadi manusia yang baik akhlaknya dan bermanfaat bagi orang lain adalah inti dari kehidupan yang bermakna.

“Fakultas Kedokteran Unizar kurikulumnya bagus, kegiatan kemasyarakatannya juga bagus, serta mendidik mahasiswanya menjadi dokter yang rahmatan lil alamin. Itu yang membuat saya memilih Unizar sebagai tempat kuliah. Namun, selain jadi dokter, saya juga ingin punya pondok pesantren yang mampu bersaing di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,” tutur Dzikro.

Dzikro juga berharap agar Unizar konsisten dalam mengirimkan delegasi ke ajang ini. Ia menyadari bahwa kesempatan ini tidak diberikan kepada semua universitas dan bahwa seleksi yang ketat melibatkan komitmen dan dedikasi yang tinggi. Melalui cerita perjuangan dan semangatnya yang luar biasa, Dzikro membuktikan bahwa keberhasilan bisa diraih melalui usaha maksimal dan keyakinan pada kemampuan diri.

“Percaya bahwa Allah memilih kita karena kita memang mampu, usaha semaksimal mungkin, relax, enjoy the moment,” ujar Dzikro ketika ditanya tentang kiat-kiat suksesnya menjadi delegasi di ajang bergengsi itu.

Kisah luar biasa M. Haidyr Dzikrurrohman dalam 21st FIMA International Camp 2023 membuktikan bahwa usaha maksimal dan keberserahan kepada Sang Pencipta bisa membuka pintu kesuksesan di setiap lini kehidupan. Selamat datang kembali di Indonesia, terima kasih sudah mengharumkan nama Unizar di kancah Internasional, sukses selalu, Dzikro! (*)