email : mail@unizar.ac.id

Mahasiswa UNIZAR Berprestasi di Ajang Internasional: Raih Gelar Best Paper dalam Konferensi MIICEMA 2024​

Dari kiri ke kanan: Lupus Indra Lopa, Eka Juliansyah, dan Vika Sasmita

UNIZAR NEWS, “Cogito, ergo sum – Aku berpikir, maka Aku ada” (René Descartes’s – French, 1637)

Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) kembali mencetak prestasi gemilang melalui prestasi mahasiswa-mahasiswanya yang berhasil meraih penghargaan bergengsi dalam ajang The 23rd Malaysia-Indonesia International Conference of Economics Management and Accountant (The 23rd MIICEMA 2024). Kegiatan yang diselenggarakan pada 14-15 Agustus 2024 di UNIZAR, menjadi panggung bagi para mahasiswa UNIZAR unjuk kehandalannya di kancah internasional.

Dalam ajang tersebut, tiga mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) serta Fakultas Agama Islam (FAI) UNIZAR berhasil meraih prestasi gemilang “The Best Paper”. Mereka adalah Eka Juliansyah, Lupus Indra Lopa, dan Vika Sasmita. Penghargaan ini merupakan wujud pengakuan atas keunikan, spesifikasi, keberhargaan, serta talenta yang mereka dedikasikan melalui karya tulis ilmiah (KTI) yang dinilai memiliki kontribusi besar dibidangnya masing-masing.

Eka Juliansyah – Mahasiswa Prodi Akuntansi FEB UNIZAR, Peraih The 1st Best Paper: Mengangkat “Analisis Nilai Tukar Petani Terhadap Kesejahteraan Petani di NTB (Analysis of Farmer Exchange Rate of Farmer Welfare in NTB).

Karya ilmiah ini mengusung topik yang dekat dengan kehidupan masyarakat di daerah asalnya – Sumbawa. Artikel yang dipresentasikan merupakan Tugas Penulisan Persuasif Ide Bisnis dan Ekonomi dalam mengikuti “Mata Kuliah Pengantar Bisnis” (MK-PB) pada Semester II TA 2023/2024 – dengan judul: “Analisis Perkembangan Nilai Tukar Petani di Sumbawa”. Ia mengangkat isu rendahnya nilai tukar petani di daerahnya.

Eka mengungkapkan bahwa motivasi utamanya dalam menulis artikel ini karena keprihatinannya terhadap kondisi petani di kampung halamannya, Lebangkar, Sumbawa. “Saya merasa tergerak untuk membahas topik ini karena nilai tukar petani di daerah saya sangat kecil, dan saya berharap melalui tulisan ini bisa memberikan wawasan baru dan solusi bagi peningkatan kesejahteraan mereka,” tuturnya.

Meskipun merasa tidak menyangka akan menjadi pemenang, Eka sangat senang dan bersyukur atas penghargaan tersebut. “Pengalaman ini sangat berharga. Saya belajar banyak, terutama dalam proses riset dan penulisan artikel ilmiah,” tambahnya.

Lupus Indra Lopa – Mahasiswa Prodi Akuntansi FEB UNIZAR, Peraih The 2nd Best Paper: Mempresentasikan “Usaha Tani Tembakau di Kabupaten Lombok Timur: Analisis Aspek Fisik, Ekonomi, dan Sosial (Tobacco Farming Business in East Lombok Regency: Analysis of Physical, Economic, and Social Aspects).

Mengangkat isu Ekonomi, Bisnis, dan Investasi (EBI) yang secara realistik terjadi dan ditemui dalam kehidupan keseharian di kampung halamannya, yakni: “Usaha Pertanian Tembakau di Lombok Timur”. Menurut Lupus, usaha tembakau memiliki potensi besar dalam mendukung perekonomian masyarakat di Lombok Timur. Eksistensi tembakau merupakan telah menggerakkan perekonomian masyarakat Kabupaten Lombok Timur, bahkan salah satu penghasil tembakau terbesar di NTB.

“Saya tertarik untuk mengangkat topik ini karena saya melihat ada potensi ekonomi besar dari usaha tembakau di Lombok Timur. Selain riset literatur, saya juga melakukan survei langsung dengan petani tembakau untuk memperkuat argumen dalam paper saya,” jelas Lupus yang juga mengikuti perkuliahan “Pengantar Bisnis” dan mendapatkan tugas Penulisan Persuasif Ide Bisnis.

Ia juga mengungkapkan bahwa tantangan terbesarnya adalah mengatur waktu di tengah kesibukan sebagai mahasiswa. Namun, penghargaan ini menjadi bukti bahwa kerja kerasnya tidak sia-sia.

Vika Sasmita – Mahasiswi Program Studi Manajemen Bisnis Syariah dari Fakultas Agama Islam, Peraih The 3rd Best Paper: Mempresentasikan artikel ilmiahnya yang berjudul “Deconstructing the Digital Landscape of Influencer Marketing, Mental Health, and Religious Influences on Gen Z Beauty Product Industry in Indonesia”. Vika mengungkapkan bahwa generasi Z merupakan konsumen masa depan, dan penting untuk memahami bagaimana pemasaran digital, kesehatan mental, serta nilai religius memengaruhi keputusan mereka dalam memilih produk kecantikan.

“Proses riset saya melibatkan pengumpulan data dari berbagai sumber, seperti studi kasus dan artikel ilmiah. Tantangan terbesar adalah menemukan keseimbangan antara data yang relevan dan teori yang mendukung argumen saya,” kata Vika. Ia juga merasa sangat bangga dengan penghargaan ini, yang mendorongnya untuk terus melakukan riset dan berkontribusi dalam dunia akademis.

Keberhasilan ketiga mahasiswa ini tidak lepas dari bimbingan dosen-dosen di UNIZAR. Upaya yang dilakukan oleh Dr. Herie Saksono, M.Si., selaku Dosen Mata Kuliah Pengantar Bisnis yang dibantu Asisten Dosen, Karina Juniarti Utami, menjadi kenyataan. Sebuah “Prestasi Ilmiah” mulai terukir. Herie dan Karina memberikan apresiasi kepada para mahasiswa dan menekankan pentingnya menumbuhkan semangat untuk memberikan yang terbaik (do the best), khususnya dalam membangun logika, berpikir kritis, dan merawat nalar intelektual.

“Kami bersyukur, karena kalian sudah menanamkan benih-benih kebaikan dan menularkan kepedulian pada kondisi sekitar, kemudian mengangkatnya melalui karya ilmiah agar menjadi memori kolektif yang mampu merawat nalar intelektual. Sungguh, sebuah karya ilmiah yang berbasis bukti telah kalian sajikan, sehingga sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kehidupan kita semua. Prestasi ini bukan hanya membanggakan diri kalian, tetapi juga membawa nama besar UNIZAR ke kancah internasional,” ujar Dr. Herie.

Ketiga pemenang memberikan saran kepada rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk terus mengembangkan ide kreatif dan tidak takut gagal. Menurut mereka, mulailah dari kepedulian atas kondisi keseharian disekitar tempat tinggal masing-masing, perhatikan kesenjangan yang terjadi (research gap), pilih topik yang relevan (bukan judul), konsultasikan dengan dosen yang profesional & memiliki komitmen membimbing, lakukan riset dengan baik, dan persiapkan diri dengan matang adalah kunci keberhasilan dalam menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas.

Selain itu, menurut Herie Saksono, setiap mahasiswa merupakan insan yang berharga karena mereka memiliki talenta, keunikan dan spesifik, sehingga kita perlu membangun kepedulian dan memberikan pendampingan setulusnya. Mereka akan mengisi dan bahkan mencipta ruang-ruang kehidupan yang lebih baik, terutama dalam menyambut Indonesia Emas 2045.

Penghargaan ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi para pemenangnya, tetapi juga bagi Universitas Islam Al-Azhar yang terus mendukung dan memfasilitasi mahasiswa dalam mengembangkan potensi akademis mereka.

Dengan prestasi ini, UNIZAR sekali lagi membuktikan bahwa mahasiswanya mampu bersaing di tingkat internasional dan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan. (Asmadi/Humas)