email : mail@unizar.ac.id

Mengoptimalkan Pelaporan Akademik: Wawancara Eksklusif dengan Novian Hari Setiyoadi di UNIZAR

Novian Hari Setiyoadi dari Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (kanan) menerima cenderamata dari Wakil Rektor III UNIZAR, Fathurrahman, SE., M.Ak di Aula Abdurrahim UNIZAR, pada Rabu (31/07/24)

UNIZAR NEWS, Mataram – Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) menjadi tuan rumah workshop penting terkait pelaporan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) Neo Feeder di lingkungan LLDikti Wilayah VIII, pada Rabu (31/07/24). Workshop ini berlangsung di Aula Abdurrahim, dihadiri oleh berbagai perwakilan dari perguruan tinggi swasta di Nusa Tenggara Barat, dan menghadirkan narasumber utama, Novian Hari Setiyoadi dari Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.

Dalam wawancara yang dilakukan oleh Staf Humas dan Publikasi UNIZAR di hari yang sama pada pukul 12.00 WITA, Novian Hari Setiyoadi menjelaskan betapa krusialnya pelaporan data akademik bagi perguruan tinggi. “Pelaporan PDDikti meliputi data mahasiswa dan dosen yang wajib dilaporkan oleh semua perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri. PDDikti ini adalah sumber data pendidikan tinggi nasional yang digunakan dalam berbagai aplikasi, terutama di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,” jelas Novian.

Novian juga mengulas sejarah dan perkembangan PDDikti. “Sejak 2001, sistem ini telah berjalan dengan berbagai perubahan dan update. Tahun 2014, sistem ini berubah menjadi PDDikti, dan sekarang kita menggunakan Neo Feeder versi 2.4.0. Neo Feeder adalah aplikasi pelaporan di perguruan tinggi, sementara PDDikti Amin digunakan untuk manajemen aplikasi PDDikti,” tambahnya.

Pelaporan PDDikti menjadi kewajiban yang harus dipenuhi oleh perguruan tinggi. “Perguruan tinggi wajib melaporkan data KRS dua bulan sebelum perkuliahan dimulai dan dua bulan setelah perkuliahan selesai. Jika tidak dilaporkan, hal ini dapat mengganggu layanan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan beasiswa mahasiswa,” kata Novian.

Novian juga menyoroti tantangan yang dihadapi perguruan tinggi dalam penggunaan aplikasi ini. “Perguruan tinggi harus benar-benar memahami dan menguasai penggunaan aplikasi ini, baik dari sisi aturan maupun teknis. Kami terus melakukan update dan perbaikan pada aplikasi ini untuk memastikan pelaporan berjalan lancar.”

Workshop ini juga membahas hubungan antara pelaporan PDDikti dan Indikator Kinerja Utama (IKU). “Dengan munculnya IKU, perguruan tinggi dapat melihat performa mereka. Penilaian IKU ini awalnya diterapkan di perguruan tinggi negeri, tetapi sekarang sudah mencakup perguruan tinggi swasta. Laporan dari Neo Feeder sangat penting dalam penilaian IKU ini,” terang Novian.

Menutup wawancara, Novian memberikan penilaian terhadap kualitas pelaporan perguruan tinggi di LLDikti Wilayah VIII. “Secara umum, laporan perguruan tinggi di LLDikti Wilayah VIII cukup bagus, meskipun ada beberapa kendala teknis. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan koordinasi yang baik antara perguruan tinggi, LLDikti, dan kami di Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.” (Asmadi/Humas)