UNIZAR NEWS, Mataram – Masjid Purwati Abdurahim Universitas Islam Al-Azhar (Unizar) menjadi saksi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H yang berkesan, dengan tema “Meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW untuk menciptakan generasi yang islami.” Acara yang berlangsung pada Sabtu, 7 Oktober 2023, ini diawali dengan pembukaan oleh MC, Ahmad Diwan Pranata, S.T., dan kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Kalam Ilahi oleh Ustazah Sohibatul Islamiyah.
Perayaan ini tidak hanya dihadiri oleh dosen dan mahasiswa Unizar, tetapi juga para tokoh dan pemimpin di lingkungan Unizar, termasuk Ketua Yayasan Pesantren Luhur Al-Azhar beserta Ibu, Dewan Penasehat Unizar, Ketua Senat Akademik, dan para Dekan di lingkungan di universitas tersebut. Acara juga dimeriahkan oleh kehadiran Hadroh Majelis Sholawat Unizar.
Dr. Drs. H. Sahar, SH. MM, Ketua Senat Akademik Unizar, mengungkapkan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah momen yang sangat penting untuk memahami dan meneladani akhlak mulia Nabi. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah mempersiapkan acara ini dengan baik.
Puncak acara adalah ceramah yang disampaikan oleh TGH. Ahmad Muammar Nasrullah, M.Pd.I, yang memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan dan akhlak mulia Nabi Muhammad SAW serta bagaimana kita dapat mengambil inspirasi darinya untuk menciptakan generasi yang islami.
Secara praktis, beliau juga menasehati hadirin agar memperbanyak sholawat.
“Biasanya kita ini do’anya yang banyak, sholawatnya sedikit. Justru sholawatnya yang harus diperbanyak,” ujarnya.
Beliau juga menekankan pentingnya meniru sifat Nabi Muhammad SAW yang mudah memaafkan, bahkan mendo’akan orang yang menzholimi.
Rasulullah adalah teladan yang luar biasa dalam pemaafan, bahkan ketika dihadapkan pada perlakuan yang sangat menyakitkan. Meskipun seringkali dicaci, dihina, dan disakiti, beliau tetap menunjukkan sikap yang mulia dalam menghadapinya.
“Diriwayatkan, saat Rasulullah pulang dari masjid, diludahi oleh seorang kafir. Namun, Rasulullah tidak terlihat marah dan emosi sama sekali. Begitu mulianya sifat dan akhlak Nabi Muhammad SAW. Perbuatan tersebut dilancarkan terus-menerus hingga beberapa hari. Namun, suatu hari, Rasulullah tidak menemui orang tersebut di tempat biasanya. Ternyata, orang itu sedang sakit. Tanpa ragu, Rasulullah segera menjenguknya. Perbuatan baik ini menjadi awal dari perubahan besar dalam hidup orang tersebut, yang akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam,” tutur TGH. Ahmad Muammar Nasrullah.
Kisah ini menggambarkan kebesaran hati Rasulullah yang luar biasa. Meskipun ia seringkali menjadi sasaran tindakan kasar, beliau tidak hanya memaafkan, tetapi juga bersedia memberikan pertolongan kepada orang yang telah menyakitinya. Tindakan beliau memberikan pelajaran penting tentang pemaafan dan kasih sayang kepada sesama manusia.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini bukan hanya menjadi acara rutin, tetapi juga menjadi momentum yang sangat berharga bagi seluruh civitas akademika Unizar untuk mendalami nilai-nilai akhlak yang luhur yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW demi menciptakan generasi yang islami di masa depan. (*)