UNIZAR NEWS, Mataram – Civitas akademika Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Al-Azhar (Unizar) menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Pembangunan Kawasan Wisata Bersertifikasi Halal dalam Pertumbuhan Ekonomi Syariah di Nusa Tenggara Barat” yang disampaikan oleh Prof. Dr. H. Amran Suadi, S.H., M.Hum., M.M., Ketua Kamar Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia. Acara ini dilaksanakan pada hari Selasa, 11 April 2023, pukul 09.30 Wita, di gedung Teater Ahmad Firdaus Sukmono Unizar.

Mengundang tokoh Nasional untuk hadir memberikan materi di kampus tentu bukan perkara mudah, mengingat agenda yang begitu padat dari narasumber. Namun, dengan segenap daya upaya yang dilakukan civitas FH Unizar, akhirnya acara langka dan luar biasa ini bisa berlangsung pada pagi yang cerah di bulan Ramadhan ini.

Dekan Fakultas Hukum Unizar, Dr. Ainuddin, S.H., M.H., dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas kuliah umum yang diselenggarakan oleh Fakultasnya. Beliau mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada Prof. Amran Suadi yang sudah menyempatkan hadir di Unizar.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Yang Mulia Prof. Dr. H. Amran Suadi yang menyempatkan hadir di kampus kami. Disinilah kami mencetak manusia-manusia yang handal, dan juga banyak pejabat-pejabat yang handal, yang alhamdulillah itu memberikan warna yang terbaik bagi Unizar,” sambut Dr. Ainuddin.

Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi NTB ini menuturkan potensi keindahan Lombok yang sangat luar biasa beserta penghargaan-penghargaan yang pernah diraih.

“Keindahan alam Lombok potensinya sangat luar biasa, baik di darat maupun di laut. Dulu, NTB itu nasib pariwisatanya tergantung Bali. Sekarang, Bali tergantung Lombok. Terbalik. Kami juga sudah mendapatkan penghargaan The Best Halal Destination dan The Best Honeymoon Destination, artinya bagi yang berbulan madu, tempatnya cocok sekali di Lombok,” ungkapnya.

Beliau juga menambahkan, “Konsep halal tourism sudah diperkenalkan semenjak TGB (Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, red) menjadi Gubernur NTB dan akhirnya booming. Dengan kehadiran Prof. Amran Suadi, kami berharap diberikan cara yang terbaik untuk memulihkan halal tourism yang ada di NTB.”

Dalam kuliah umum ini, Prof. Dr. H. Amran Suadi menyampaikan begitu pentingnya sertifikasi halal dalam pengembangan kawasan wisata di NTB sebagai salah satu upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi syariah. Beliau terlebih dahulu memaparkan regulasi-regulasi yang terkait dengan wisata halal.

“Beberapa regulasi tentang wisata halal, diantaranya UU No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. 11 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Usaha Hotel Syariah, kemudian Fatwa DSN-MUI No. 108 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata Berdasarkan Syariah,” jelasnya.

Pria kelahiran 24 April 1954 ini juga menekankan bahwa konsep Halal Tourism bukanlah mengubah objek wisata menjadi halal. Halal yang dimaksud disini adalah penyediaan pangan yang disajikan oleh Restoran, ketersediaan tempat ibadah, dan hotel yang memiliki standar kehalalan, higienitas, dan kesehatan.

Alumnus IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini mengutip pernyataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, bahwa pengembangan wisata halal harus berfokus pada 3 aspek. Pertama, sebuah destinasi wisata halal harus memiliki fasilitas tempat ibadah yang layak dan memiliki makanan yang halal. Kedua, wisatawan mendapatkan pengalaman yang berkesan dan berbeda. Ketiga, destinasi wisata halal di Indonesia harus memiliki ciri khas tertentu, sehingga mampu bersaing dengan negara lain. Penguatan terhadap aspek-aspek itulah yang harapannya dapat memberikan dampak pertumbuhan ekonomi yang positif di suatu kawasan wisata.

Kuliah umum ini berlangsung dengan lancar hingga siang hari dan dihadiri oleh Ketua Senat Akademik Unizar; Rektor Unizar; Wakil Rektor I Unizar; Wakil Rektor II Unizar; Ketua Pengadilan Tinggi Agama NTB, yang juga merupakan alumnus Unizar; Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama NTB; para Ketua Pengadilan Agama se-NTB, Ketua Pengadilan Negeri Mataram, dan seluruh pejabat, dosen, serta mahasiswa Fakultas Hukum Unizar. (Adi Prayuda/Humas)