email : mail@unizar.ac.id

Sabariah, S.Pd., M.Biomed: Perjuangan Mendapatkan Hibah Internasional untuk Rumah Ibadah Ramah Disabilitas

Sabariah, S.Pd., M.Biomed, dosen FK UNIZAR, saat ditemui di Ruang Sekretariat FK UNIZAR, pada Rabu (08/01/25)

UNIZAR NEWS, Mataram – Suasana Ruang Sekretariat Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) terasa hangat dengan kehadiran Sabariah, S.Pd., M.Biomed, pada Rabu, 8 Januari 2025. Wanita kelahiran Jerowaru, 28 September, yang kini menjabat sebagai Kepala Unit Kualitas Sumber Daya Manusia FK UNIZAR sekaligus dosen FK UNIZAR, berbagi cerita inspiratif tentang perjalanannya mendapatkan hibah internasional dari Direct Aid Program (DAP) Konsulat Jenderal Australia.

Lulusan IKIP Mataram (S1, 2010) dan Universitas Udayana Bali (S2, 2016) ini, yang kini berdomisili di Perumahan Terong Tawah Regency, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, memulai kisahnya dengan penuh semangat. “Saat itu, ada informasi terkait penerimaan hibah internasional DAP Konsulat Jenderal Australia. Karena relevan dengan isu disabilitas, saya merasa ini peluang yang harus dimanfaatkan,” ujar Sabariah.

Sabariah menyusun proposal dengan fokus pada pembangunan fasilitas rumah ibadah ramah disabilitas di Desa Taman Ayu. “Saya dan rekan saya, Siti Ruqayyah, S.Si., M.Sc., mengajukan proposal dan dalam beberapa hari, kabar baik datang. Proposal kami diterima,” tuturnya. Dana hibah digunakan untuk membangun fasilitas ramah disabilitas di tiga masjid, meliputi tempat wudu dan akses jalan yang memudahkan penyandang disabilitas.

Tidak hanya itu, program ini juga dilengkapi dengan acara peresmian yang melibatkan banyak pihak. “Kami bekerja sama dengan Sentra Paramita Mataram dan LAKPESDAM PWNU (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama, red) untuk menyediakan alat bantu ibadah. Pada acara peresmian, kami juga mengadakan pengobatan gratis yang dihadiri Ketua Yayasan Pesantren Luhur Al-Azhar, Dr. Ir. Nanang Samodra KA, M.Sc., beserta Ibu dan pemerintah Kabupaten Lombok Barat,” jelasnya.

Fokus utama hibah ini adalah menciptakan rumah ibadah yang ramah disabilitas. Sabariah menekankan manfaat besar bagi masyarakat Desa Taman Ayu, yang memiliki populasi penyandang disabilitas cukup tinggi. “Kini, mereka bisa beribadah tanpa kendala. Ini menjadi langkah kecil tapi berarti dalam meningkatkan inklusivitas,” katanya.

Bagi FK UNIZAR, program ini menjadi bukti nyata kontribusi universitas dalam isu kesehatan dan ramah disabilitas. “Ini adalah langkah awal bagi kami untuk terus mendukung program-program serupa di masa depan,” imbuhnya.

Sabariah mengakui bahwa proses mendapatkan hibah ini cukup lancar karena proposal yang diajukan selaras dengan isu yang diangkat oleh pemberi hibah. Namun, ia memberikan beberapa tips bagi dosen atau mahasiswa UNIZAR yang ingin mencoba: Pahami Isu yang Diinginkan: “Kunci utamanya adalah memahami isu yang menjadi fokus pemberi hibah,” ungkapnya. Susun Proposal yang Berkualitas: Proposal yang relevan dengan kebutuhan pemberi hibah akan memudahkan proses seleksi.

Hibah ini membuka peluang kolaborasi lebih lanjut antara UNIZAR dan institusi di Australia. Sabariah menjelaskan, “Kami diminta melaporkan keberlanjutan program ini. Ke depannya, ada peluang untuk menjadikan UNIZAR sebagai kampus inklusi disabilitas.” Namun, ia juga menekankan perlunya dorongan internal untuk merealisasikan ide ini. “Bidang khusus disabilitas di UNIZAR belum terbentuk. Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera ditangani,” ujarnya.

Di akhir wawancara, Sabariah memberikan pesan motivasi kepada rekan-rekan dosen dan mahasiswa UNIZAR. “Hibah internasional bukan hanya soal dana, tetapi peluang untuk meningkatkan kualitas universitas. Jangan takut mencoba. Kuncinya adalah pahami isu yang diangkat dan susun proposal sebaik mungkin,” pesannya.

Kisah Sabariah membuktikan bahwa kerja keras dan kolaborasi dapat membuka jalan menuju perubahan nyata, tidak hanya untuk institusi, tetapi juga bagi masyarakat luas. Semoga semangat ini menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika UNIZAR. (Asmadi/Humas)