UNIZAR NEWS, Mataram – Dalam rangka memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional, Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) menggelar acara simulasi penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan K3 umum di Gedung Teater Ahmad Firdaus Sukmono, pada Selasa (11/02/25). Acara ini dihadiri oleh Rektor, para Wakil Rektor, Dekan, pejabat fakultas, kepala biro, dosen, serta mahasiswa di lingkungan UNIZAR.
Wakil Rektor IV UNIZAR, Dr. dr. Iing, M.Erg, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan simulasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan seluruh sivitas akademika terhadap bencana alam dan kebakaran. “UNIZAR adalah salah satu institusi yang ikut mensukseskan Bulan K3 Nasional. Output dari kegiatan ini adalah menjadikan UNIZAR sebagai Kampus Tangguh Bencana, atau yang kita sebut dengan KATANA,” ungkapnya.
Kegiatan ini dilaksanakan di bawah koordinasi Unit K3 UNIZAR dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan di lingkungan kampus. Dr. Iing menekankan pentingnya kolaborasi antara Rektor, Wakil Rektor, perwakilan unit kerja, fakultas, dan jajaran yang bersinggungan langsung dengan potensi bencana, seperti laboratorium dan keamanan kampus. Seluruh personel keamanan kampus (security) juga turut serta dalam simulasi ini.
“Tujuan utamanya adalah agar semua warga UNIZAR menjadi SDM yang benar-benar siap tanggap terhadap bencana. Alhamdulillah, seluruh stakeholder mendukung penuh kegiatan ini. Bahkan, teman-teman berharap simulasi seperti ini bisa dilakukan secara rutin,” tambahnya.
Dr. Iing juga menekankan bahwa UNIZAR telah bergerak menuju institusi yang siap menghadapi bencana. Meskipun tidak mengharapkan terjadinya bencana, antisipasi tetap menjadi hal yang utama agar kesiapan selalu terjaga. Ia berharap agar budaya K3 tidak hanya bersifat seremonial, tetapi benar-benar menjadi bagian dari kehidupan kampus. “Ke depan, kita ingin membudayakan K3 ini, bukan hanya sekadar seremonial, tetapi menjadi budaya keselamatan dan kesehatan kerja di kampus kita tercinta,” tegasnya.
Materi tentang K3 disampaikan oleh Taufikurrahman, ST., MT., dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik UNIZAR. Ia menjelaskan langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi gempa bumi, seperti tidak panik, berlindung di bawah meja, dan mengikuti prosedur evakuasi. Ia juga mengingatkan agar tidak menggunakan lift dan menjauhi jendela kaca saat evakuasi.
“Ketika gempa bumi terjadi, perlu diperhatikan bahwa kita usahakan untuk tidak panik. Ada suara sirine yang menandakan terjadinya gempa. Berlindunglah di bawah meja dan ikuti prosedur evakuasi. Ibu-ibu yang menggunakan sepatu hak tinggi, harap dilepas. Ke luar ruangan dengan berbaris mendekati pintu keluar dan jangan menggunakan lift, tapi tangga, serta jauhi juga jendela kaca,” pesannya.
Taufikurrahman menambahkan, di titik kumpul, penting untuk memeriksa keadaan diri sendiri terlebih dahulu, kemudian orang lain, serta memberikan pertolongan pertama kepada yang membutuhkan. “Titik kumpul tidak boleh di bawah pohon, papan reklame, tiang lampu, dan tiang listrik. Yang perlu diingat adalah lindungi kepala selama evakuasi, bisa dengan tangan atau barang yang dibawa. Periksa keadaan diri sendiri terlebih dahulu, kemudian orang lain, serta berikan pertolongan pertama kepada yang membutuhkan,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan prosedur pemadaman kebakaran, seperti posisi pemadaman yang harus membelakangi arah datangnya angin dan penggunaan alat pelindung diri. “Yang harus diperhatikan pada saat pemadaman api adalah posisi pemadaman harus membelakangi arah datangnya angin, pergunakan alat pelindung diri, penyelamatan nyawa manusia yang paling utama, pergunakan alat pemadam api yang sesuai, dan informasikan keadaan darurat secepatnya kepada petugas pemadam kebakaran daerah/wilayah,” tutupnya.
Pemaparan selanjutnya dilakukan oleh pihak PT Bola Mas Utama, yang menjelaskan secara rinci tentang penggunaan APAR. Seluruh hadirin kemudian mengikuti simulasi gempa bumi dan kebakaran sesuai dengan prosedur evakuasi, serta mempraktikkan cara memadamkan api dengan menggunakan puluhan APAR yang telah disediakan.
Sebagai bentuk komitmen berkelanjutan, UNIZAR akan melakukan evaluasi rutin setiap bulan terhadap sarana dan prasarana K3, serta peningkatan keterampilan SDM di lingkungan kampus. Kegiatan ini bukan langkah akhir, melainkan awal dari upaya berkelanjutan untuk menanamkan budaya K3 kepada seluruh civitas akademika.
Dengan adanya simulasi dan penerapan budaya K3 yang konsisten, UNIZAR semakin siap menjadi kampus tangguh bencana yang mampu melindungi seluruh warganya dari berbagai potensi risiko yang mungkin terjadi. (Asmadi/Humas)