UNIZAR NEWS, Mataram – Mahasiswa Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) kembali mengukir prestasi gemilang di kancah nasional. Dalam ajang bergengsi Gebyar Nasional Essay Siswa dan Mahasiswa (GENESIS 3), tim UNIZAR berhasil meraih Medali Perunggu. Acara ini diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram pada tanggal 15-16 Februari 2025. Kompetisi ini merupakan hasil kolaborasi yang dinamis antara Pusat Riset Siswa, Mahasiswa, dan Akademisi (PRISMA) serta Idea Creative Hub, menambah nilai prestisius dari pencapaian ini.
Ajang GENESIS 3 ini merupakan kompetisi bergengsi yang diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong kreativitas dan inovasi mahasiswa dalam berbagai bidang, termasuk pangan, teknologi, dan lingkungan. Dengan kompetisi yang ketat dan standar penilaian yang tinggi, keberhasilan tim UNIZAR menjadi sebuah pencapaian luar biasa yang patut diapresiasi.
Salah satu anggota tim, Fhina Marisya Putri dari Program Studi Biologi Fakultas MIPA Universitas Islam Al-Azhar, mewakili timnya dalam presentasi karena ketua tim, Idayanti, serta anggota lainnya Fitriani, Oktavita Wulandari, dan Nuraini tidak dapat hadir. Mereka mengusung subtema pangan dengan judul riset: Optimalisasi Penggunaan Ekstrak Antosianin dari Kulit Buah Jamblang (Syzygium Cumini L. Skell) sebagai Strip Test Pendeteksi Boraks.
“Alhamdulillah, tim kami berhasil mendapatkan Medali Perunggu. Lawan kami dalam subtema pangan berasal dari berbagai universitas ternama seperti Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Universitas Tidar, Universitas Lambung Mangkurat, dan masih banyak lagi,” ungkap Fhina dalam wawancara pada Senin, 17 Februari 2025, di Kampus UNIZAR.
Dalam kompetisi ini, peserta harus melalui dua tahap presentasi. Untuk kategori yang memperoleh Gold Medal, mereka harus melakukan presentasi tambahan untuk memperebutkan juara satu, dua, dan tiga secara keseluruhan. Dari subtema pangan sendiri, tim yang berhasil meraih Gold Medal berasal dari Universitas Lambung Mangkurat.
Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari kerja keras tim dan dukungan dari para dosen pembimbing di UNIZAR. Dengan riset yang berfokus pada pemanfaatan ekstrak antosianin dari kulit buah jamblang sebagai alat deteksi boraks, penelitian ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut di dunia industri. Selain itu, inovasi ini juga dapat berkontribusi dalam upaya meningkatkan keamanan pangan di Indonesia.
Capaian ini menjadi bukti bahwa mahasiswa UNIZAR mampu bersaing di tingkat nasional dalam bidang riset dan inovasi. Ke depannya, mereka berharap bisa terus mengembangkan penelitian ini dan berkontribusi lebih luas di dunia akademik serta industri pangan.
Dengan semangat juang yang tinggi, mahasiswa UNIZAR terus menunjukkan bahwa mereka mampu berprestasi dan mengharumkan nama almamater. Semoga keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan berinovasi. (Asmadi/Humas)