UNIZAR NEWS, Mataram – Kolaborasi antara Perguruan Tinggi dengan Industri mutlak diperlukan di zaman ini. Tanpa adanya kolaborasi ini, seperti ada tautan yang hilang. Dunia Perguruan Tinggi harus dapat memfasilitasi para mahasiswa untuk belajar dari para praktisi serta pelaku Industri. Sebaliknya, pelaku Industri membutuhkan talenta dan inovasi dari Perguruan Tinggi. Ini merupakan salah satu upaya peningkatan kreativitas civitas akademika Perguruan Tinggi dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di dunia Industri atau dunia kerja. Selain itu juga, sebagai upaya membangun ekosistem agar program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka bisa terimplementasi dengan baik.
Mendukung hal tersebut, civitas akademika Universitas Islam Al-Azhar (Unizar) terus menjalin sinergi dengan berbagai pihak, khususnya dengan dunia Industri. Kunjungan pun dilakukan oleh pihak Biro Humas, Kerjasama, dan Alumni Unizar ke Industri Kelor NTB, pada hari Kamis (29/12). Pada kesempatan yang baik tersebut, diselenggarakan juga penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara Rektor Unizar, Dr. Ir. Muh. Ansyar, MP., dengan pemilik Pabrik Kelor CV. Tri Utami Jaya, Nasrin H. Muhtar.
Pabrik Kelor CV. Tri Utami Jaya telah diresmikan oleh Gubernur NTB, Dr. H. Zulkifliemansyah, pada Januari 2021 lalu. Pabrik yang lokasinya tidak jauh dari kampus Unizar ini telah menghasilkan berbagai jenis produk turunan daun kelor yang sudah dikembangkan menjadi produk Industri dan dikirim ke puluhan negara. Nasrin menyebutkan ada sekitar 30 negara tujuan ekspor, diantaranya Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Qatar, Saudi Arabia, Maroko, Kuwait, Turki, Jerman, Prancis, Inggris, Swedia, Cina, Jepang, Korea Selatan, Nigeria dan masih banyak lagi.
Nasrin juga mengungkapkan bahwa produk minuman Morikai Sehatea merupakan minuman resmi G20. Minuman ini terbuat dari olahan daun kelor yang dipadurasakan dengan vanila.
“Minuman Morikai Sehatea ini merupakan minuman resmi pada event KTT G20 2022. Dan nanti akan jadi minuman resmi juga di event PON 2028 NTB-NTT,” ujarnya.
Selain itu, Nasrin menambahkan bahwa salah satu produknya, Teh Ajaib Moringa Sasambodom, yang dikemas dalam kaleng berwarna hitam dan tulisan berwarna emas, akan dikirim ke Nigeria.
“Teh Ajaib Moringa Sasambodom akan dikirim ke Nigeria sebanyak 2.400 pcs. Itu sekitar 100 karton. Dan akan dijual kurang lebih seharga US$ 2,5 per pcs di sana. Untuk memenuhi kebutuhan itu, kelor yang dihasilkan berasal dari Dompu. Dimana, lahan tanaman kelor yang dimiliki yaitu sebanyak 2.500 hektar,” beber Nasrin.
Rektor Unizar, Dr. Ir. Muh. Ansyar, MP., berharap kolaborasi ini bisa saling mendukung program masing-masing pihak. Apalagi melihat kesiapan owner pabrik kelor ini dalam men-support ratusan benih pohon kelor bila dibutuhkan pada program KKN (Kuliah Kerja Nyata) mahasiswa Unizar. Tentu menjadi hal yang sangat menarik dan produktif bila setiap rumah di lingkungan Turida memiliki pohon kelor, yang daunnya dikenal sebagai super food karena bernilai gizi tinggi. Dengan begitu, bisa turut mendukung program percepatan penurunan stunting di NTB yang digagas Wakil Gubernur NTB.
Turut hadir pada acara penandatanganan MoU tersebut diantaranya Wakil Rektor III Unizar, Kabiro Humas, Kerjasama, dan Alumni Unizar, Kabag Kerjasama Unizar, Staf Humas Unizar, dan Tim Media Unizar. Semoga dengan semakin banyaknya kolaborasi civitas akademika Unizar dengan berbagai Industri bisa menghasilkan lulusan yang kemampuannya relevan dengan kebutuhan di setiap zaman dalam menghadapi berbagai disrupsi yang terjadi. (Adi Prayuda/Humas)