UNIZAR NEWS, Mataram – Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) menggelar acara tasyakuran atas keberhasilan salah satu dosen fakultas teknik, Dr. H. Sayfuddin, ST., MT., yang berhasil meraih gelar doktor dengan predikat cumlaude. Acara ini dilaksanakan pada hari Jumat, 21 Juni 2024, di Masjid Purwati Abdurrahim UNIZAR, mulai pukul 09.30 WITA hingga selesai.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting di lingkungan UNIZAR, termasuk Ketua Yayasan Pesantren Luhur Al-Azhar, Dr. Ir. H. Nanang Samodra KA., M.Sc, beserta ibu, Ketua Senat Akademik, Rektor, para Wakil Rektor, para Dekan dan Wakil Dekan, Kabiro dan Kabag, serta dosen-dosen lainnya.
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan menyampaikan rasa gembira dan bangga atas pencapaian Dr. Sayfuddin yang kini menjabat sebagai Kepala Laboratorium Fakultas Teknik UNIZAR. “Untuk mencapai cumlaude itu tidak mudah,” ujar Dr. Nanang. “Waktu selesainya harus tepat dan juga IPK di atas 3,75. Apalagi Dr. Sayfuddin menyelesaikan kuliahnya di UNISSULA Semarang dalam waktu yang relatif singkat, yakni 2 tahun 8 bulan.”
Beliau berharap dalam 5-10 tahun ke depan, UNIZAR akan memiliki lebih banyak doktor, baik dari kalangan dosen muda maupun yang sudah berusia. “Saya sendiri mencapai gelar doktor pada usia 68 tahun,” tambahnya, memberikan motivasi agar semangat ini juga dimiliki oleh dosen-dosen UNIZAR untuk kemajuan universitas.
Dr. Sayfuddin, dalam sambutannya, menyatakan rasa tersanjung atas doa, dorongan, dan apresiasi yang diberikan oleh pihak Yayasan Pesantren Luhur Al-Azhar. “Saya tidak menyangka pihak Yayasan begitu besar memberi perhatian, sampai-sampai hari ini dibuatkan acara tasyakuran,” ujarnya. Beliau mengakui bahwa setelah menyelesaikan studi S2 pada tahun 2003, tidak pernah terbayang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang S3 dan meraih gelar doktor. “Bayangan saya, S3 itu sulit, mahal, dan susah menghadapi dosennya. Ternyata semua bayangan itu sirna ketika menjalani studi S3 Teknik Sipil di UNISSULA. S3 ternyata lebih mudah dari S2,” ungkapnya.
Dr. Sayfuddin juga menekankan pentingnya niat dan keyakinan bahwa Allah akan membantu siapapun yang bertakwa. “Intinya adalah niat dan keyakinan itu sebagai bekal. Alhamdulillah, proses tidak mengkhianati hasil,” tambahnya. Selain itu, beliau mengingat pesan Ketua Yayasan terkait riset S3, “Jangan cari yang sulit dan idealis.” Pesan ini pula yang menambah semangatnya untuk menjalani proses pendidikan di luar kota dengan berbagai tanggung jawab di keluarga dan kesibukan di kampus.
Pada studi doktoralnya, Dr. Sayfuddin melakukan penelitian di Lombok dengan fokus pada proyek atau bangunan yang bermasalah. Penelitiannya bertujuan mengembangkan model penilaian dan strategi pengelolaan risiko kegagalan bangunan dan pelaksanaan konstruksi berbasis aplikasi, menggunakan metode deskriptif dan kuantitatif dengan skala likert.
Penelitian ini juga membagi risiko ke dalam kategori tinggi, sedang, dan rendah, serta merumuskan strategi pengelolaan risiko yang efektif. Selain itu, Dr. Sayfuddin mengembangkan aplikasi “Risk Level Pro App” yang membantu dalam deteksi, analisis, dan pengelolaan risiko kegagalan, yang diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan dan keberlanjutan proyek konstruksi di masa depan.
Acara tasyakuran ini berjalan dengan khidmat dan penuh rasa syukur, menandai pencapaian akademis yang membanggakan bagi UNIZAR serta memotivasi para dosen lain untuk terus mengembangkan diri dan berkontribusi pada kemajuan institusi. (Asmadi/Humas)