Mataram, – Menjelang persiapan mahasiswa semester Tujuh melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Universitas Islam Al-Azhar Mataram mengadakan Pembekalan KKN dengan mengusung tema “Mengintegrasikan pertanian dengan sistem belajar sambil camping”. Tidak hanya itu “Sinergitas mahasiswa bersama masyarakat dalam pencegahan penanggulangan COVID-19”.
Pembekalan KKN tersebut berlangsung di Ruang Teater Kampus Unizar, Sabtu 6 Februari 2021, di ikuti oleh 46 mahasiswa yang terbagi dua kelompok di desa Mekarsari Kecamatan Narmada, Lombok Barat. Peserta KKN akan pelepasan Kamis 11 Februari mendatang.
Rektor Unizar, Dr. Ir. Muh. Ansyar, MP, yang membuka acara menyampaikan proses KKN yang di lakukan perguruan tinggi di Indonesia sudah dimodifikasi atau warna baru. Tidak seperti tahun sebelumnya ada KKN tematik, namun KKN kali ini dibuat sederhana dan biasa karena adanya pandemi Covid-19.
Ansyar juga menegaskan mengenai lokasi KKN di Desa Mekarsari yang merupakan desa wisata. Namun, yang dimaksud desa wisata Mekarsari ini adalah berbasis pertanian.
“Silahkan para mahasiswa-mahasiswi untuk keluarkan pemikiran untuk membuat desa tersebut jadi pusat agrobisnis, karena 65 persen masyarakat disana hidup dari hasil pertanian,” ungkapnya.
Ansyar berharap supaya selalu menerapkan visi dan misi yang diemban mahasiswa dalam ber-KKN, yaitu KKN merupakan bentuk pengabdian, menyediakan wahana bagi mahasiswa mengembangkan dan mempraktekkan kompetensinya di tengah masyarakat.
Kemudian, KKN ini mendorong pengembangan kemandirian masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul dengan bekal dan keahlian mereka sendiri.
Selanjutnya, program KKN harus dirancang secara matang, secara intens dan maksimal, dengan memberikan bantuan tenaga dan pikiran, terutama dalam hal pencegahan penanggulangan wabah COVID-19 pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru.
“Selama KKN, mahasiswa harus baik-baik di masyarakat dan tetap menjaga nama baik serta marwah Kampus Universitas Islam Al-Azhar,” pintanya.
Sekretaris panitia KKN, Dr. Ary Wahyudi mengatakan, sebelum mengikuti KKN terdapat beberapa persiapan seperti survei tempat KKN minimal dua kali, mendata peta geografi, keagamaan, sosial dan ekonomi, beserta potensi berbagai permasalahan yang mungkin dihadapi wilayah pelaksanaan KKN.
“Esensi dari KKN adalah sebagai sarana pengabdian kepada masyarakat, sehingga perbanyak kegiatan jangka panjang seperti belajar bersama dengan warga untuk membangun desa, bukan mengajar suatu desa,” katanya.
Salah seorang Narasumber atau pemateri pembekalan KKN, Fathurrahman menuturkan, tugas mahasiswa KKN, khususnya saat ini, adalah membantu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdapat di desa tersebut agar tetap berkembang meskipun di saat masa pandemi seperti ini sekalipun.
Tujuan dari pembekalan KKN adalah memberikan wawasan, pengetahuan, keterampilan, mencarikan solusi, memfasilitasi dan teknik komunikasi untuk melaksanakan kegiatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan KKN mulai dari observasi dan perencanaan sampai dengan evaluasi hasil pembuatan laporan, sehingga mahasiswa siap dalam hal persiapan Kuliah Kerja Nyata.
“Berdayakan fungsi sosial, pengambilan keputusan, sebagai fasilitator atau memfasilitasi masyarakat mencari solusi. Jika ada masalah di kelompok, selesaikan di internal, jangan sampai orang luar mengetahui persoalan yang dialami oleh mahasiswa,” tutupnya (HMS)