email : mail@unizar.ac.id

UNIZAR Menjadi Tuan Rumah Konferensi Nasional PkM-CSR 2024: Kolaborasi Hexahelix Dorong Pariwisata Desa Mendunia!

Foto bersama seusai konferensi pers pelaksanaan Konferensi Nasional PkM-CSR ke-10 Tahun 2024 di Gedung Teater Ahmad Firdaus Sukmono, pada Kamis (10/10/24)

UNIZAR NEWS, Mataram – Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) dengan bangga menjadi tuan rumah pelaksanaan Konferensi Nasional Ke-10 Pengabdian Kepada Masyarakat Corporate Social Responsibility (PkM-CSR) Tahun 2024. Bertempat di Gedung Teater Ahmad Firdaus Sukmono, acara ini diadakan selama dua hari, dari 10 hingga 11 Oktober 2024. Dengan tema “Kolaborasi Hexahelix Dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A Glance From The Village to The World,” konferensi ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dari berbagai sektor, baik akademisi, pemerintah, maupun industri.

Acara ini diselenggarakan secara hybrid, dengan peserta hadir secara langsung dan online. Sebanyak 58 peserta hadir di lokasi, sementara 147 lainnya mengikuti secara daring. Mereka berasal dari 13 perguruan tinggi terkemuka, seperti Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Swiss German University (SGU), Universitas Pelita Harapan (UPH), Universitas Telkom, Universitas Lambung Mangkurat, Pradita University, Universitas Wijaya Putra Surabaya, dan Universitas Khatolik Santo Thomas Medan. Sponsor utama kegiatan ini PT. Gunbuster Nickel Industri .

Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Panitia, dr. Halia Wanadiatri, M.Si, yang menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan kepada UNIZAR sebagai tuan rumah. “Kami merasa bangga dapat berkontribusi dalam acara ini dan berterima kasih kepada Asosiasi Sinergi Pengabdian dan Pemberdayaan Indonesia (ASPPI) atas kesempatan yang diberikan,” ujarnya.

Wakil Rektor III UNIZAR, Fathurrahman, SE., M.Ak, secara resmi membuka konferensi ini dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim. Beliau juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada UNIZAR, dan berharap acara ini menjadi wadah diskusi serta inovasi untuk mendukung sektor pariwisata di Indonesia.

Hadirin acara Konferensi Nasional PkM-CSR ke-10 Tahun 2024 berfoto bersama di Gedung Teater Ahmad Firdaus Sukmono, pada Kamis (10/10/24)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A., dalam sambutannya yang disampaikan secara virtual, memberikan apresiasi atas terselenggaranya konferensi ini. Beliau menyatakan bahwa tema yang diangkat sangat relevan dalam mendukung pengembangan pariwisata, khususnya di desa-desa yang memiliki potensi besar namun masih kurang terekspos. “Kolaborasi hexahelix antara akademisi, industri, pemerintah, komunitas, media, dan masyarakat umum akan menjadi kunci sukses dalam memajukan pariwisata dari tingkat lokal ke internasional,” ujarnya.

Dr. Ir. Rudy Pramono, M.Si., Ketua Asosiasi Sinergi Pengabdian dan Pemberdayaan Indonesia, juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Ia berharap konferensi ini dapat melahirkan gagasan baru dan strategi pengembangan pariwisata yang melibatkan pengabdian masyarakat secara optimal.

Selain diskusi, acara ini menghadirkan tiga pembicara utama yang memberikan wawasan mendalam tentang pariwisata dan pengabdian masyarakat. Pembicara pertama adalah Pjs. Bupati Lombok Tengah, H. Abdul Azis, SH., MH., yang memaparkan potensi unggulan Kabupaten Lombok Tengah. Ia menyoroti infrastruktur yang mendukung, seperti Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid (BIZAM), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, serta keberadaan bendungan strategis yang dapat mendukung pengembangan pariwisata.

Pembicara lainnya adalah Mellysa Tanoyo, SH., dari PT. Gunbuster Nickel Industri, dan Kholis Abdurachman Audah, M.Sc., Ph.D., dari Swiss German University, yang membahas kolaborasi perusahaan dalam tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan.

Pada hari kedua, peserta mengunjungi beberapa desa wisata di Lombok, yakni Desa Bilebante, Desa Sukarara, dan Kawasan Mandalika, untuk melihat langsung bagaimana potensi lokal dapat dikembangkan melalui inisiatif CSR dan pengabdian masyarakat.

Dengan berbagai pemikiran dan inisiatif yang muncul dari konferensi ini, diharapkan sektor pariwisata Indonesia, khususnya di tingkat desa, dapat semakin berkembang dan bersaing di kancah global. Acara ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antar sektor adalah kunci untuk memajukan pariwisata, dari desa menuju dunia. (Asmadi/Humas)