email : mail@unizar.ac.id

Vika Sasmita, Mahasiswi FAI UNIZAR yang Sukses Raih Gelar Winner Puteri Pendidikan NTB 2025

Vika Sasmita, mahasiswi Program Studi Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Islam Al-Azhar

UNIZAR NEWS, MataramMenjadi hari bersejarah bagi Vika Sasmita, mahasiswi Program Studi Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR). Bertempat di Ruang Biro Humas, Kerja Sama dan Alumni UNIZAR, pada Rabu (14/05/25), Vika berbagi kisah perjuangannya dalam meraih gelar Winner Puteri Pendidikan Nusa Tenggara Barat (NTB) 2025.

Lahir di Kertasari, 21 April 2005, Vika merupakan putri dari pasangan Sora dan Nurintan yang tinggal di Desa Banjar, Kecamatan Taliwang. Dengan penuh antusias, ia menyampaikan perasaannya setelah berhasil menjadi winner dalam ajang bergengsi tersebut. “Alhamdulillah, saya sangat senang. Dukungan dari orang tua, dosen, dan teman-teman UNIZAR membuat saya bisa sampai di titik ini,” ujar Vika dengan senyuman sumringah.

Meski sempat merasa optimis di awal, Vika mengaku mulai merasa tertekan saat menjalani masa karantina selama tiga hari dua malam. “Awalnya saya percaya diri akan jadi pemenang, tapi setelah melihat para finalis lain yang berasal dari Universitas Indonesia dan S2 UNRAM, saya jadi agak pesimis. Tapi saya kembali menyemangati diri sendiri karena dukungan dari orang tua terus menguatkan saya,” ungkapnya.

Tak hanya soal perasaan, Vika juga menceritakan motivasinya mengikuti ajang Duta Pendidikan NTB 2025. “Ada dua motivasi utama. Pertama, melihat teman-teman yang sukses di dunia pageant membuat saya berpikir, kenapa saya tidak bisa? Kedua, saya ingin berkontribusi untuk pendidikan di NTB. Selain isu stunting dan bencana alam, masalah pendidikan juga perlu mendapat perhatian lebih,” jelasnya.

Baca juga: Mahasiswa FAI UNIZAR, Vika Sasmita, Raih Juara 2 Kompetisi Essay Internasional di ICSS 2024

Sebagai mahasiswi Prodi Manajemen Bisnis Syariah, Vika mengaku memiliki fokus advokasi yang sedikit berbeda dari latar belakang akademisnya. Ia memilih advokasi tentang ruang literasi jiwa. “Saya melihat banyak teman yang terganggu kondisi mentalnya hingga tak masuk kuliah. Jadi, saya ingin membangun ruang berbagi untuk mendukung kesehatan mental dan meningkatkan literasi keuangan di kalangan remaja dan dewasa,” tutur Vika. 

Selama masa karantina, tantangan terbesar yang ia hadapi adalah jadwal yang sangat padat. “Tidur hanya sekitar satu setengah jam per malam. Kami harus menjalani latihan intensif sepanjang hari. Saya juga dipercaya menjadi ketua angkatan putri, sehingga tanggung jawab saya untuk merangkul teman-teman semakin besar,” ungkap Vika perempuan kelahiran Kertasari.

Meskipun lelah, Vika berhasil membawa pulang penghargaan Best Leadership. Ia mengaku bahwa penghargaan tersebut semakin memotivasinya untuk berkontribusi nyata bagi pendidikan di NTB. “Kami tidak hanya sekadar menyandang gelar Duta Pendidikan. Kami turun langsung ke masyarakat, seperti saat bakti sosial di Sekolah Pesisi Juang di Ampenan. Itu adalah bentuk aksi nyata kami untuk mengedukasi anak-anak yang kurang beruntung,” jelasnya.

Acara Duta Pendidikan NTB 2025 ini diselenggarakan oleh Yayasan Pemuda Prestasi dan Duta Pendidikan Indonesia, diikuti oleh para peserta dari berbagai universitas ternama di NTB. Dengan segala pengalamannya, Vika bertekad untuk terus berkontribusi di bidang pendidikan dan literasi keuangan syariah di NTB. “Dengan atau tanpa gelar, saya sudah berkomitmen untuk terus berkontribusi. Semoga ke depan saya bisa semakin amanah dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya penuh semangat. (Asmadi/Humas)