UNIZAR NEWS, Mataram – Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) menggelar Yudisium Sarjana Kedokteran (S.Ked) Program Studi Pendidikan Dokter Semester Ganjil Tahun Akademik 2024/2025, pada Selasa (11/02/25). Acara yang berlangsung di Aula Abdurrahim UNIZAR ini dihadiri oleh 96 (Sembilan Puluh Enam) peserta yudisium serta sejumlah pejabat akademik Fakultas Kedokteran.
Acara yudisium dimulai dengan pembacaan kalam ilahi, diikuti oleh menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Hymne, dan Mars UNIZAR. Prosesi berlanjut dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Yudisium Sarjana Kedokteran oleh Sekretaris Program Studi Pendidikan Dokter FK UNIZAR, dr. Irsandi Rizki Farmananda, M.Biomed. Puncak acara ditandai dengan pengukuhan yudisiawan dan yudisiawati oleh Dekan Fakultas Kedokteran UNIZAR, Prof. dr. Rosdiana Natzir, Ph.D., Sp.Biok.
Dari 96 peserta yudisium, sebanyak 35 mahasiswa meraih predikat cumlaude. Diantara mereka, Baiq Shareny Aprina Putri mencatat prestasi tertinggi dengan IPK sempurna 4.00, disusul Radiah Ajeng Nursyifa dengan IPK 3.99, serta Alung Abhan Evada dengan IPK 3.96. Nama-nama lain yang meraih predikat cumlaude meliputi Haikal Youris Febrian (IPK 3.95), D. Jilan Haura Safa (IPK 3.92), Firmandito Satya Arduta (IPK 3.92), Kadek Putra Wiguna (IPK 3.92), dan sejumlah mahasiswa lainnya yang berhasil mencapai IPK di atas 3.50.
Turut hadir dalam acara ini, Wakil Dekan I FK UNIZAR: dr. Rohmania Setiarini, Sp.N., M.Sc; Plt. Wakil Dekan II FK UNIZAR: Irwan Syuhada, S.Psi., M.Si; Plt. Ketua Prodi Profesi Dokter: dr. Ida Ayu Mahayani, M.Biomed, Manajer Pendidikan FK UNIZAR: dr. Ronanarasafa, MHPE, FFRI, serta para pejabat struktural FK UNIZAR lainnya.
Dalam sambutannya, Prof. dr. Rosdiana Natzir, Ph.D., Sp.Biok, menyampaikan apresiasinya atas kerja keras para mahasiswa yang telah menyelesaikan studi akademik selama tujuh semester. Ia menekankan pentingnya menjaga kesehatan, mengingat tantangan yang akan dihadapi pada tahap profesi nantinya.
“Kesehatan adalah hal utama. Sebanyak apapun ilmu yang kita miliki, jika tidak sehat, maka semuanya tidak ada artinya. Di tahap profesi nanti, kalian akan menghadapi situasi yang berbeda, dengan jam kerja yang lebih panjang serta tanggung jawab yang lebih besar,” ujar Prof. Rosdiana.
Beliau juga mengingatkan agar para dokter muda ini menjaga hubungan baik dengan pasien, keluarga pasien, serta para dokter pembimbing di rumah sakit tempat mereka menjalani program profesi.
“Sebagai koas, kalian adalah penyelesai masalah, bukan pembawa masalah. Oleh karena itu, jagalah keharmonisan dengan seluruh pihak, baik pasien, keluarga pasien, maupun dokter pembimbing. Nama baik almamater, keluarga, dan institusi harus selalu dijaga,” lanjutnya.
Selain itu, Prof. Rosdiana menekankan pentingnya terus belajar dan mengembangkan diri, karena dunia kedokteran terus berkembang dengan temuan-temuan baru yang harus selalu diikuti.
“Saya ingin menyampaikan selamat, terutama kepada yang meraih predikat cumlaude. Saya sendiri tidak mendapat cumlaude saat S.Ked, jadi ini adalah pencapaian luar biasa yang harus dijaga dan ditingkatkan, termasuk saat menjalani ujian kompetensi profesi nantinya,” tutupnya.
Acara yudisium ini menjadi momen penting bagi para lulusan yang akan segera memasuki tahapan profesi sebagai dokter muda. Dengan bekal ilmu, keterampilan, dan karakter yang telah terbentuk selama perkuliahan, mereka siap melanjutkan perjalanan menuju dunia medis yang lebih menantang. (Asmadi/Humas)