UNIZAR NEWS, Mataram – Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin (UNHAS) menggelar pertemuan strategis dengan beberapa mitra terkemuka di Aula Prof. Fachruddin UNHAS Makassar, Sulawesi Selatan. Pertemuan tersebut melibatkan Universitas Balikpapan, Universitas Muhammadiyah Palu, Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau, dan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR), pada Rabu (10/01/24).
Dalam pertemuan ini, keempat universitas menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, khususnya dalam pengembangan program Magister S2 Biomedik. Rektor dari masing-masing universitas turut hadir, menandakan seriusnya upaya kolaboratif ini.
Dekan Sekolah Pascasarjana UNHAS, Prof. dr. Budu, Ph.D, membuka acara dan menyatakan harapannya bahwa pertemuan ini menjadi langkah awal bagi mahasiswa dari keempat universitas untuk berpartisipasi dalam program magister tersebut.
“Pertemuan ini diharapkan mempererat hubungan antara keempat universitas dengan UNHAS, khususnya Sekolah Pascasarjana,” ujar Prof. Budu.
Selain peningkatan kualitas pendidikan, pertemuan tersebut juga dianggap sebagai wadah untuk kerja sama dalam berbagai bidang, termasuk pengabdian kepada masyarakat. Implementasi Program Merdeka Belajar juga menjadi salah satu fokus diskusi.
Prof. Budu menambahkan, “Diskusi selanjutnya mencakup rencana kerja sama di dalam kelas pascasarjana, dengan tujuan memberikan pengalaman pendidikan yang lebih baik bagi mahasiswa dan meningkatkan kontribusi penelitian di bidang Biomedik.”
Wawancara eksklusif dengan Rektor UNIZAR, Dr. Ir. Muh. Ansyar, MP., mengungkapkan detail lebih lanjut tentang potensi kolaborasi. Dalam rangka menandatangani perjanjian kerja sama untuk program S2 Biomedik di Sekolah Pascasarjana UNHAS, keempat universitas, termasuk UNIZAR, sepakat untuk bekerjasama guna mempercepat pemenuhan tenaga biomedik.
“Kita menginginkan percepatan untuk memenuhi tenaga dosen di bidang Biomedik. Kita akan mengirim sebanyak 10 orang ke Sekolah Pascasarjana UNHAS untuk S2 Biomedik,” ungkap Dr. Ansyar.
Inisiatif lainnya termasuk pembahasan mengenai riset bersama antara kedua universitas, dengan harapan dapat menghasilkan kontribusi besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Biomedik.
“Jadi itu juga sempat kita bicarakan, selain peningkatan kualitas SDM berupa studi lanjut S2 di bidang biomedik, juga ada dijajaki kemungkinannya untuk melakukan riset-riset bersama antara Sekolah Pascasarjana UNHAS dengan Fakultas Kedokteran UNIZAR. Begitu juga dengan program untuk membantu UNIZAR dalam memenuhi tenaga dosen, yaitu beberapa dosen di UNHAS akan dikirim ke UNIZAR, tergantung dari bidang apa yang kurang. Jadi, nanti kedepannya mungkin akan ada dosen tamu atau kuliah-kuliah umum dari guru-guru besar yang ada UNHAS, khususnya di Fakultas Kedokteran,” ungkap Dr. Ansyar.
Kerja sama antara UNIZAR dan UNHAS diharapkan dapat membuka peluang baru dalam meningkatkan mutu pendidikan dan riset di Indonesia, khususnya di bidang Biomedik. (Asmadi/Humas)
