email : mail@unizar.ac.id

FK-Unizar Gelar Acara Pengabdian Kepada Masyarakat, Warga Kelurahan Turida Berbondong-Bondong Hadir

Para panitia acara PKM dari FK-Unizar

UNIZAR NEWS, Mataram – Acara Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) kembali digelar oleh civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar (FK-Unizar). Mengambil tema “Dukungan Istri untuk Mengurangi Merokok di Tatanan Rumah Tangga Kelurahan Turida”, acara PKM ini diselenggarakan di halaman parkir Universitas Islam Al-Azhar pada hari Selasa (28/06/2022) pagi. 

Peserta PKM seluruhnya adalah pasangan suami-istri. Tidak kurang dari enam puluh dua (62) warga Kelurahan Turida ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Lima belas (15) pasangan suami-istri berasal dari Turida Timur dan enam belas (16) pasangan suami-istri adalah warga Turida Barat. 

Acara PKM seperti ini merupakan gelaran rutin yang dilakukan oleh civitas akademika Unizar, dalam hal ini Fakultas Kedokteran, sebagai bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pembukaan acara dilakukan oleh panitia acara yang diketuai oleh Ibu Aena Mardiah, S.K.M, MPH., yang juga merupakan salah satu dosen di FK-Unizar. Narasumber dalam acara tersebut adalah dr. Sahrun, Sp.P dan dr. Hardinata, S.Ked, yang keduanya adalah juga dosen FK-Unizar. Enam orang mahasiswa FK-Unizar terlibat sebagai fasilitator dalam acara tersebut.

PKM FK-Unizar dengan tema "Dukungan Istri untuk Mengurangi Merokok di Tatanan Rumah Tangga Kelurahan Turida"

 

Dalam keterangannya, Ibu Aena Mardiah, S.K.M, MPH. menjelaskan bahwa acara ini terselenggara sebagai tindak lanjut dari hasil yang ditemukan oleh tim SCIENCE. SCIENCE (Student Care in Environmental, Community, and Education) merupakan program pembelajaran di bidang Pengabdian Kepada Masyarakat yang dirancang oleh FK-Unizar sebagai bentuk implementasi kegiatan mahasiswa untuk mengembangkan penalaran dan inovasi pemecahan masalah di masyarakat. Program SCIENCE ini pun telah melalui tahapan evaluasi pada tahun 2021 melalui workshop SCIENCE.

Ditemukan hasil oleh tim SCIENCE bahwa aktivitas merokok warga Turida masih cukup tinggi. Oleh karenanya, perlu dilakukan upaya pendekatan yang berbasis ilmu kesehatan dan juga pendekatan emosional, sehingga aktivitas merokok warga Turida ini bisa berkurang. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa merokok memiliki dampak yang kurang baik bagi kesehatan, bukan hanya bagi perokok saja, tapi juga bagi yang terkena asap rokoknya, sekalipun tidak merokok.

“Di FK ada program yang dilakukan rutin oleh tim SCIENCE. Setiap mahasiswa memiliki satu keluarga binaan. Satu mahasiswa, satu rumah binaan. Hal ini wajib dan juga menjadi syarat kelulusan mahasiswa. Dari hasil observasi tim lapangan satu kali sebulan, ditemukan bahwa aktivitas merokok warga Turida, terutama para suami, masih sangat tinggi di tatanan rumah tangga. Dengan demikian, kami dari FK mengadakan PKM dengan tema mengurangi merokok. Hal ini tentu saja membutuhkan dukungan para istri,” ujar ketua panitia PKM ini.

Ibu Aena Mardiah menambahkan, “Acara dimulai dengan pembukaan, kemudian diskusi seperti FGD (Focus Group Discussion). Peserta dibagi menjadi 6 (enam) kelompok FGD, kemudian mendiskusikan hal-hal terkait dampak dan bahaya merokok. Setelah itu diadakan pre-test, dilanjutkan dengan penyuluhan dan tanya jawab, ditutup dengan post-test. Di akhir acara nanti dibagikan kalender 2022 kepada setiap peserta, yang isinya pesan-pesan dalam bahasa Sasak untuk mengurangi aktivitas merokok. Ada juga tabel di kalender tersebut yang bisa diisi dengan jumlah batang rokok yang dihisap setiap hari. Dari sana kita akan pantau, dan tiga bulan lagi mereka kita undang kembali untuk melihat perkembangannya.”

Para peserta PKM sedang melakukan Focus Group Discussion

dr. Sahrun, Sp.P, dalam pemaparan materinya menjelaskan bahwa di Indonesia setidaknya 70% pria merokok, dengan jumlah kurang lebih 62.800.000 orang perokok. Dari data yang disajikan, diketahui bahwa aktivitas merokok ini pun dimulai sebelum seseorang berusia 19 tahun. Dampaknya tentu tidak main-main, diantaranya gangguan kardiovaskular, kerusakan otak, penyakit mulut dan tenggorokan, penyakit paru-paru, penyakit lambung, penuaan dini, masalah pada organ reproduksi, serta tulang keropos.

dr. Sahnun, Sp.P sedang memaparkan materi terkait dampak merokok terhadap kesehatan

Acara yang berlangsung dari pukul 09.00 – 11.00 WITA ini berjalan dengan baik dan lancar. Seluruh peserta tampak menerima manfaatnya.

“Acara ini sangat baik. Jadi, kita yang di sini bener-bener ingin berhenti merokok, tapi kita ndak tahu bagaimana caranya. Jadi sekarang sudah dijelaskan oleh pak dokter, sudah sangat jelas, untuk mengurangi merokok itu bukan langsung berhenti, tapi akan bertahap. Jadi, alhamdulillah, keterangan dari pak dokter tadi sangat jelas gimana cara mengurangi rokok itu. Dan apa penyebabnya kalau kita tetap merokok, jantung akan tidak normal lagi, pernapasan juga. Kedepannya akan ada pertemuan ulang lagi, dan nanti akan diberikan penjelasan lagi. Sekarang saya sangat berniat untuk mengurangi merokok, makanya sampai ikut acara ini,” ujar Bapak Rozianto, salah satu peserta PKM.

Senada dengan yang diucapkan oleh peserta yang lain bernama Ibu Wardah, “Acara ini bagus untuk memotivasi suami saya agar tidak merokok lagi. Saya rencananya mau menasehati suami agar tidak merokok. Mudah-mudahan bisa berkurang. Amin.” (Adi Prayuda/Humas)

Berita Terkait